- DTP-HB-Hib (Pentavalen-3): Dosis ketiga untuk difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b.
- Polio Oral (OPV-3): Dosis ketiga untuk polio.
- Polio Injeksi (IPV): Diberikan untuk perlindungan tambahan terhadap polio.
5. Usia 9 Bulan
- Campak-Rubella (MR): Mencegah campak dan rubella.
Imunisasi Lanjutan untuk Anak
1. Usia 18 Bulan
- DTP-HB-Hib (Booster): Dosis penguat untuk difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b.
- Polio Oral (OPV-Booster): Dosis penguat untuk polio.
- Campak-Rubella (MR): Dosis kedua untuk campak dan rubella.
2. Usia 24 Bulan
- Tifoid: Mencegah demam tifoid. Diberikan setiap 3 tahun sekali.
3. Usia 2 Tahun dan Lebih
- Hepatitis A: Diberikan dalam dua dosis dengan interval 6-12 bulan.
- Influenza: Diberikan setiap tahun untuk melindungi dari influenza.
4. Usia 5-6 Tahun
- DTP (Booster): Dosis penguat untuk difteri, tetanus, dan pertusis.
- Polio Oral (OPV-Booster): Dosis penguat untuk polio.
5. Usia 10-12 Tahun
- HPV: Melindungi dari Human Papillomavirus yang dapat menyebabkan kanker serviks. Diberikan dalam dua atau tiga dosis tergantung usia anak saat dosis pertama.
Baca Juga: Jangan Panik, Inilah Tips Menghadapi Demam dan Flu pada Anak
Pentingnya Mengikuti Jadwal Imunisasi
Mengikuti jadwal imunisasi yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan atau lembaga kesehatan setempat sangat penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perlindungan yang tepat pada waktu yang tepat.