Pelaksanaan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, Mengacu Surat Edaran Kemenag RI No. 08/2022, Ini Isinya

1 Mei 2022, 14:10 WIB
Artikel tentang Isi surat edaran Menag RI No. 08 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan ibadah bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah /Pixabay.com/kirill_sobolev

 

MEDIA BLORA - Bulan Ramadhan akan segera berlalu, umat Islam sudah bersiap-siap untuk menyambut datangnya hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Sebagian besar orang yang merantau sudah mudik untuk merayakan lebaran di kampung halaman.

Sebagian yang lain sudah bersih-bersih rumah, menyiapkan kue lebaran, ziarah kubur, berzakat fitrah dan mempersiapkan diri untuk pelaksanaan takbir hari kemenangan.

Baca Juga: Kapan Waktu Terakhir Membayar Zakat Fitrah dan Berapa yang Harus di Bayarkan?

Dalam hal pelaksanaan ibadah pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri, pemerintah dalam hal ini Kemenag sudah membuat aturan terkait hal tersebut

Adapun aturan penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah tertuang pada Surat Edaran Menag RI No. 08 Tahun 2022.

Jadi, penyelenggaraan ibadah selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri termasuk penyelenggaraan takbiran, zakat fitrah, sholat Idul Fitri dan silaturahmi harus mengacu pada surat edaran tersebut.

Adapun isi Ketentuan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 M menurut Surat Edaran Menag RI No 08 Tahun 2022:

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al-Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan SE Menag mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

5. Pejabat dan ASN dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.

6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.

7. Vaksinasi COVID-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan dengan mengikuti panduan kesehatan.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat maal, zakat fitrah, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, dan masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

9. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui materi dan bahasa dakwah yang bijak dan santun sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan AsSunnah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah.

10. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M di masjid/musala atau rumah masing-masing.

11. Penggunaan pengeras suara mengacu pada SE Menag Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

12. Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.***

Editor: Moh. Ali Ridlo

Tags

Terkini

Terpopuler