Kenapa orang Beriman Miskin dan Orang Ingkar Malah Kaya? Ternyata Ada Kisahnya dalam Al-Qur'an

5 Agustus 2022, 18:16 WIB
Ilustrasi orang kaya. /Pixabay.com/Tumisu.

MEDIA BLORA - Pada zaman dulu dikisahkan dalam Al-Qur'an tentang dua orang lelaki.
Mereka berdua bersahabat, yang satu beriman dan yang satunya tidak beriman kepada Allah SWT.

Bagi orang-orang yang percaya pada kisah ini, Tuhan menguji mereka dengan kesengsaraan hidup, seperti rezeki dan harta yang dia miliki.

Namun Allah memberinya nikmat yang paling besar, yaitu nikmat iman, amanah, dan ridha dengan takdir Allah SWT.

Kenikmatan ini lebih penting daripada harta benda dan materi fana.

Adapun temannya yang durhaka, Tuhan mengujinya dengan banyak rezeki, kesenangan duniawi, dan Allah memberinya banyak kekayaan dan materi.

Allah SWT sedang menguji apakah dia bersyukur atau malah kufur dan apakah dia rendah hati atau bahkan sombong?

Baca Juga: Masuk Surga dengan Keadaan Tertawa, Kisah Konyol Nuaiman Sahabat Rasulullah SAW yang Sering Bikin Ulah

Allah SWT memberkati orang-orang yang ingkar dengan dua kebun, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an:

“Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.

Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, dan dia mempunyai kekayaan besar.” (QS:Al-Kahfi | Ayat: 32-34).

Orang-orang kafir memiliki dua kebun anggur, yang di kelilingi pohon kurma sebagai pagar, dan di antara kebun tersebut ada sebuah ladang.

Allah mengaliri air kekebun tersebut, sehingga sat panen menghasilkan buah anggur, kurma, sangat melimpah.

Dia pun jadi kaya, atas kenikmatan yang diberikan Allah SWT.

Dia bangga pada dirinya sendiri dengan apa yang sudah didapatkannya tersebut dan ia juga memiliki pengetahuan tentang pengelolaan dan penggunaan lahan.

Ia mampu merawat tanaman yang sangat baik, hingga akhirnya ia bisa memanen secara maksimal.

Dengan angkuh dia memasuki kebun, meskipun dia tak sadar telah mendholimi dirinya sendiri.

Dia mengabaikan rahmat Tuhannya dan sombong terhadap orang lain.

“Maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: “Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.” (QS:Al-Kahfi | Ayat: 34).

Baca Juga: Sosok Ini Ungkap Cerita Haru Bung Hatta, Kisah yang Hingga Akhir Hidupnya Tidak Mampu Membeli Sepatu Impiannya

Tidak hanya itu, kenikmatan kekayaan dan apa yang didapatkannya tersebut membuatnya lupa, bahwa semua itu hanya titipan.

“Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.” (QS:Al-Kahfi | Ayat: 35).

Kekayaan dan harta benda yang dimilikinya benar-benar mencekiknya.

Surah al-kahfi adalah surat Al-Qur'an yang berisi kisah-kisah hikmah, dan itu terlihat di sebagian besar ayat tersebut.

Setidaknya ada empat kisah utama dalam surat ini, yaitu kisah Ashabul Kahfi, kisah pemilik dua kebun, kisah Nabi Musa AS dan kisah Dzul Qarnain.

Kami menutup cerita ini dengan Hadits Nabi Muhammad SAW agar kita dapat memahami perbandingan antara nikmat iman dan nikmat dunia.

“Sesungguhnya Allah memberi dunia kepada siapa yang Dia cintai dan juga pada yang Dia benci.Tapi Dia tidak memberi nikmat agama ini (Islam dan iman), kecuali hanya pada orang yang Dia cintai.” (HR. al-Hakim).

Baca Juga: Kisah Viral Bung Hatta yang Tak Mampu Beli Sepatu Impiannya, Karena Lebih Mementingkan Hal Ini

Demikianlah kisah dua laki-laki yang di ceritakan dalam Al-Qur'an, seperti dilansir dalam Channel Youtube Tinta Mahabbah, semogakita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Tags

Terkini

Terpopuler