Suami Istri Berhubungan Badan Saat Gerhana Bulan Dalam Islam, Bolehkah?

2 Desember 2022, 06:06 WIB
Suami Istri Berhubungan Badan Saat Gerhana Bulan Dalam Islam, Bolehkah? /Dok. BKMG

MEDIA BLORA - Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang terjadi karena kekuasaan ilahi.

Namun, sebagian masyarakat Jawa masih mempercayai bahwa terjadinya gerhana bulan berkaitan dengan peristiwa mistis.

Menurut asumsi masyarakat Jawa, gerhana bulan ini dianggap sebagai peristiwa dimana bulan dimakan oleh Batarakala.

Oleh sebab itu, pada saat terjadi gerhana bulan, kebanyakan masyarakat Jawa menghindari perbuatan tertentu karena menurut mitos yang berkembang dapat menimbulkan bahaya.

Baca Juga: Tak Perlu Disemir, Inilah Cara Menghilangkan Uban Dengan Menggunakan Bumbu Dapur

Salah satu hal yang dihindari oleh masyarakat Jawa adalah berhubungan badan antara suami istri, karena dipercaya bayi yang dikandung akan cacat. Benarkah mitos tersebut?

Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber ternyata dalam Islam hanya ada tiga waktu yang dilarang ketika suami istri ingin berhubungan badan.

Adapun ketiga waktu yang dilarang berhubungan badan antara suami istri dalam Islam adalah ketika siang hari pada waktu bulan Ramadhan (bagi yang wajib puasa), pada saat ihram ketika menjalankan haji atau umrah, dan ketika sang istri dalam keadaan haid atau nifas.

Dari penjelasan tersebut dapat digarisbawahi bahwa suami istri yang ingin berhubungan badan saat gerhana bulan dalam Islam maka hukumnya adalah mubah atau diperbolehkan.

Baca Juga: Cegah Pembajakan WhatsApp, Lihat Ciri-cirinya Pada HP Anda!

Namun, Rasulullah SAW menganjurkan kepada seluruh kaum muslim supaya mengerjakan sholat pada saat terjadi gerhana bulan maupun matahari.

Hal tersebut berdasarkan hadits berikut.

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Keduanya tidak akan menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian menjumpai gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah sampai fenomena gerhana tersebut selesai." (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Dalam hadits riwayat lain juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Apabila kamu menyaksikan gerhana, maka berdoalah kepada Allah SWT, bertakbir, shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: KH Maimoen Zubair Ajarkan Empat Hal Yang Harus Diminta Saat Berdoa

Dari kedua hadits diatas dapat disimpulkan bahwa amalan sunnah yang harus kita kerjakan sebagai umat muslim saat terjadi gerhana bulan dan matahari adalah melaksanakan shalat, berdoa, bertakbir, dan bersedekah.

Jadi meskipun berhubungan badan antara suami istri saat gerhana itu hukumnya mubah, sebaiknya tetap dihindari dan diganti dengan melaksanakan sholat, berdoa, bertakbir dan bersedekah. Semoga bermanfaat, Wallahu'allam Bish-Shawab.***

Editor: Ahmat Arif Muzazin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler