Mengejar Nafsu Bikin Hidup Kita Tersiksa, Ini Kunci Hidup Bahagia Menurut Gus Baha

- 18 Januari 2022, 22:53 WIB
Gus Baha memberikan salah satu kunci hidup bahagia, bersyukur dapat menjadikan hidup yang tenang dan bahagia.
Gus Baha memberikan salah satu kunci hidup bahagia, bersyukur dapat menjadikan hidup yang tenang dan bahagia. /Tangkap layar Instagram @ngajionline_gusbaha

MEDIA BLORA – Mengejar nafsu bikin hidup kita tersiksa, karena rasa tidak akan pernah cukup menjadikan hidup tidak tenang.

Gus Baha memberikan salah satu kunci hidup bahagia, bersyukur dapat menjadikan hidup yang tenang dan bahagia.

Gus Baha yang bernama asli K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim adalah merupakan ulama yang alim dan sederhana.

Gus Baha merupakan ulama dari Narukan, Krangan, Rembang, Jawa Tengah. Banyak ceramah-ceramah Gus Baha beredar di youtube dan berbagai media sosial.

Baca Juga: Tips Hidup Sehat Menurut Rasulullah SAW, Salah Satunya Makan Sebelum Lapar, Berikut Penjelasan Gus Baha

Gus Baha merupakan putra dari pasangan ulama ahli Quran, KH Nursalim Al-Hafizh dan Hj. Yuchanidz Nursalim.

Dari silsilah keluarga sang ayah, Gus Baha merupakan generasi keempat dari keluarganya yang merupakan ulama-ulama ahli Quran.

Sementara itu, dari garis keturunan sang Ibu, Gus Baha merupakan bagian dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.

Gus Baha memberikan kunci hidup bahagia dengan menjalani hidup ini dengan apa adanya.

Mensyukuri segala apa yang sudah Allah SWT berikan dan takdirkan bagi kita dan kehidupan kita.

Serta, menikmati apapun yang sudah Allah SWT beri kepada kita, tanpa harus iri dengan kenikmatan orang lain.

Mensyukuri semua yang sudah ditetapkan Allah SWT, Hanya itu kunci kebahagiaan dalam hidup.

Agar diri kita tidak tersiksa secara batin, Karena selalu melihat orang lain yang diatas kita.

Selalu melihat dan iri kepada apa yang dimiliki orang lain, Membuat diri kita tersiksa.

Seseorang akan susah menemukan kebahagiaan, Karena mereka selalu mengejar nafsu.

Mengejar nafsu yang dimaksud Gus Baha adalah selalu menyiksa diri untuk ingin ini dan ingin itu padahal secara kenyataan tidak mampu.

Misalnya, seseorang yang sudah tahu dirinya miskin tetapi ingin beli mobil, ingin beli rumah mewah, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Menggiurkan, 4 Bisnis Menguntungkan dan Menjanjikan di Desa dengan Modal Kecil

Contoh lain misalnya, Seseorang yang ditakdirkan bukan sebagai anak Kiai atau keluarga Rasul tetapi ingin sangat dihormati sebagaimana mereka.

Hal ini, yang membuat seseorang tersiksa, dan sulit menemukan kebahagiaan.

Hidup ini harus selalu bahagia. Menjalani apa yang sudah Allah SWT tentukan.

Karena apa yang sudah Allah SWT atur tidak mungkin sia-sia bagi hamba-Nya.

Ada seseorang yang miskin, hikmahnya mungkin agar lebih khusyu dalam beribadah.

Semua orang ingin bahagia dalam hidupnya. Namun tidak mau menjalani hidup dengan apa adanya.

Tidak mensyukuri segala apa yang sudah Allah SWT berikan dan takdirkan dalam kehidupanya. Hal itu yang membuat orang tidak bahagia. Karena hatinya merasa terus tersiksa.

Nikmati apapun yang sudah Allah SWT berikan, tanpa harus iri dengan kenikmatan orang lain. Kebahagiaan akan selalu bersama kita.***

Editor: Moch Eko Ridwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x