Ya Allah, saya ini utangnya banyak, gini dan gini, tolong dibayar,” ujarnya mencontohkan.
Sebetulnya orang tersebut ingat sama utangnya, tetapi gara-gara hal tersebut dia melibatkan Allah.
"Lah, itu tidak akan jadi wali, yang jenis begini tidak akan jadi wali,” tutur nya
Gus Baha mengatakan bahwa orang tersebut lebih mementingkan keinginan pribadi daripada mengingat Allah.
“Kalau wali itu tidak gitu. Kangen Allah, terus tahu Allah itu dzat pemberi, karena tahu Allah dzat pemberi terus minta,” ujarnya.
Seharusnya, dalam berdoa dan meminta itu harus kangen dengan Allah dulu. Namun kebanyakan manusia punya kasus dulu, keinginan banyak baru ingat Allah.
“Baru ingat siapa yang bisa ya, ‘oh.. iya Allah’, terus Allah dilibatkan,” kata Gus Baha. Itulah bedanya antara wali dengan orang biasa.
Kalau wali ingat Allah dulu baru minta, kalau manusia biasa punya masalah dulu baru ingat Allah. Begitulah rahasianya dimanapun dan kapanpun kuncinya kita ingat Allah SWT.
Dengan begitu segala urusan akan mudah terselesaikan, begitu dengan hajat akan segera terkabulkan.***