Makna Dibalik Tradisi Peringatan Nuzulul Qur’an Di Indonesia

- 9 April 2022, 17:00 WIB
Tujuan peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia.
Tujuan peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia. /Pixabay/Fadlyhjhalim

MEDIA BLORA – Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa penting bagi umat Islam yang diperingati setiap tahunnya.

Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa diturunkannya Al Qur’an secara utuh oleh Allah SWT dari Lauhul Mahfudz di  langit ketujuh ke Baitul Izzah atau langit dunia.

Baca Juga: Pengertian Nuzulul Qur’an dan Keutamaannya, Peristiwa Penting Bulan Ramadhan

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan)Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185). 

Al Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril AS. Adapun ayat yang turun ,pertama kali yaitu surat Al ‘Alaq ayat 1-5.

Ada perbedaan pendapat diantara para ulama tentang kapan terjadinya Nuzulul qur’an.

Namun, mayoritas ulama Indonesia bersepakat bahwa peristiwa Nuzulul Qur’an terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.  

Berdasarkan keputusan Kementrian Agama (Kemenag) yang menetapkan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada Minggu, 3 April 2022.  

Maka jika malam Nuzul Qur’an diperingati setiap malam 17 Ramadhan, artinya Nuzulul Quran tahun 2022 jatuh pada Senin, 18 April 2022. 

Ada beberapa tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk memperingati Nuzulul Qur’an.

Biasanya tradisi tersebut antara satu daerah dengan yang lainnya berbeda-beda.

Namun tujuannya tetap sama yaitu memperingati peristiwa bersejarah diturunkannya Al Qur’an yang menjadi pedoman hidup untuk umat Islam.

Ada  tradisi tertentu di sejumlah daerah untuk memperingati Nuzulul Qur’an. Salah yang paling dikenal masyarakat secara luas berasal dari Aceh, yaitu kenduri. Ini adalah acara yang berupa buka puasa bersama. 

Bagi masyarakat Aceh Besar dan Ibu Kota Banda Aceh, tradisi ini dinamakan dengan kenduri Tammat Daruh atau bermakna kenduru khatam Qur’an.

Salah satu menu wajib dalam Kenduru Nuzulul Quran di Aceh adalah kuah beulangong yang dimasak bersama-sama.

Makanan Ini adalah salah satu masakan khas Aceh Besar yang berisi daging sapi dan kambing dengan campuran aneka bumbu serta buah nangka mentah yang dimasak dalam kuali besar.  

Selanjutnya, tradisi peringatan Nuzulul Qur’an dari Jawa, tepatnya di Solo, Jawa Tengah.

Tradisi ini dikenal sdengan nama Seribu Tumpeng, kegiatan ini dilakukan dengan menggiring seribu nasi tumpeng dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Joglo Sriwedari Solo.

Biasanya, acara ini digelar setiap malam 21 bulan Ramadhan. Setelah tumpeng selesai diarak, nasi tumpeng ini akan dibagikan kepada warga Solo.

Selanjutnya ada tradisi maleman dan doa bersama yang dilaksanakan di masjid dan mushola yang tersebar diseluruh Indonesia. 

Selain itu, banyak juga masjid dan mushola yang mengadakan peringatan Nuzulul Qur’an dengan acara khataman dan pengajian Akbar.

Meskipun berbeda-beda cara dalam memperingati malam Nuzulul Qur’an, namun tujuan dan maknanya tetaplah sama, yaitu memohon keberkahan dan limpahan rahmat dari Allah SWT.

Selain itu, memperbanyak membaca Al Quran juga menjadi amalan istimewa yang sangat dianjurkan untuk umat Islam pada bulan Ramadhan.***

 

Editor: Moh. Ali Ridlo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah