Kisah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan Naik ke Sidratul Muntaha

- 6 Februari 2024, 17:00 WIB
ilustrasi Isra Miraj. Download twibbon Isra Miraj terbaru 1445 H untuk media sosial.
ilustrasi Isra Miraj. Download twibbon Isra Miraj terbaru 1445 H untuk media sosial. /PIXABAY/Konevi

MEDIA BLORA - Masyarakat Islam Indonesia akan memperingati Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2024. Peristiwa Isra Miraj adalah perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW yang terjadi hanya dalam satu malam.

Peristiwa Isra' Mi'raj juga dikenal sebagai perjalanan agung Nabi Muhammad untuk menerima perintah shalat dari Allah SWT dan kisah tersebut terjadi pada suatu malam yaitu pada tanggal 27 Rajab.

Kisah Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah Arab Saudi ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem Palestina. Kemudian Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Saat itu, perjalanan dari Ka’bah Makkah ke Masjid Al Aqsa dapat ditempuh dengan kuda atau unta selama satu bulan. Namun, Nabi Muhammad SAW dapat menempuh perjalanan tersebut hanya dalam waktu semalam dengan mengendarai Buraq yaitu suatu hewan yang digambarkan memiliki tubuh seperti kuda putih dengan sayap dan ekor burung merak.

Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad termaktub di dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur'an, khususnya di surat Al-Isra. berikut  ini :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير

Subhanallazi asra bi'abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsallazii baarakna haulahu linuriyahu min ayatina, innahu huwassami'ul-basiir

Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Dalam perjalanan naik ke Sidratul Muntaha di tiap tingkatan langit tersebut, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Nabi-nabi tersebut di antaranya: Nabi Adam di langit pertama. Nabi Isa dan Yahya di langit kedua. Nabi Yusuf di langit ketiga. Nabi Idris di langit keempat. Nabi Harun di langit kelima. Nabi Musa di langit keenam. Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

Baca Juga: Sholawat Munjiyat Untuk Terkabulnya Hajat: Berikut Bacaan Lengkap Arab,Latin dan Artinya

Dalam perjalanan itu, Nabi Muhammad mendapatkan perintah agar umat Islam menunaikan shalat lima waktu dalam sehari. Namun pada mulanya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah shalat sebanyak 50 kali dalam sehari. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah diingatkan oleh Nabi Musa AS bahwa jumlah tersebut telalu besar. Menurut Nabi Musa, perintah salat 50 kali dalam sehari itu akan menyulitkan umat Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW kemudian meminta keringanan kepada Allah SWT melalui malaikat Jibril. Jibril mengantarkan Nabi Muhammad menuju Allat SWT untuk meminta keringanan. Lalu, Allah SWT memberikan keringanan bagi umat Nabi Muhammad, yakni shalat 10 kali dalam sehari. Perintah itu masih dianggap sulit hingga kemudian Nabi Muhammad SAW kembali meminta keringanan lagi sampai diizinkan memperoleh ketentuan shalat 5 kali dalam sehari.

Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad tersebut menjadi salah satu kejadian penting bagi umat Islam.  Sebab, dalam perjalanan inilah Nabi Muhammad SAW yang kala itu berusia 51 tahun mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Berikut kisah perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW:

Isra' adalah Perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa, dengan jarak antara kedua Masjid itu adalah 1.239 kilometer.  Waktu itu Rasulullah menaiki Buraq ditemani malaikat Jibril A.S dan malaikat Israfil A.S.

Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Al-Aqsa ke Sidratul Muntaha, kemudian di perjalanan tersebut, Rasulullah bertemu para nabi pada setiap langit sampai langit ketujuh.

Sebenarnya Isra' dan Mi'raj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra' Mi'raj.

Tak hanya ditemani malaikat Jibril, Nabi Muhammad mengendarai Buraq, hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai, dan bersayap. Dikisahkan, dalam sekali melangkah buraq mampu menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.

Dalam hadis tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus Wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam A.S. Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya.

Nabi Adam membalasnya dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya.  Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa A.S dan Nabi Yahya A.S.

Sama seperti di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa A.S dan Yahya A.S juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah. Kemudian Rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.

Lalu di langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf A.S, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf A.S memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad SAW.

Kemudian di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf A.S memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.

Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf A.S di langit ketiga, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris A.S. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT.

Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris A.S memberikan doa kepada Nabi Muhammad SAW supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.  Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun.

Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa A.S berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang.

Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad SAW senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.   Pada langit keenam, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa A.S. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi.

Selama bertemu dengan Muhammad SAW, Nabi Musa A.S menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepas Rasulullah dengan doa kebaikan.

Perjalanan terakhir, Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim A.S. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.

Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha digambarkan sebagai sebuah pohon besar yang berada di langit ketujuh.

Ia adalah pemisah. Disebut muntaha (akhir) karena ia merupakan batas akhir dari sebuah perjalanan. Tidak ada satu makhluk pun yang pernah melewatinya kecuali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Sedangkan Pohon Sidr adalah Pohon Bidara.

Masih dalam hadis yang sama, Rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar. Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang.

Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepercayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan.

Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT secara langsung

Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari.  Perjalanan yang ditempuh Nabi Muhammad bukanlah hal yang mudah, meskipun Rasulullah dimuliakan oleh Allah SWT tetap saja Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan berbagai godaan.

Godaan pertama, ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu, namun Rasulullah lebih memilih susu. Selama perjalanan Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu dengan panggilan dari setan, iblis dan perempuan penggoda.

Ketika mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh maka perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah Allah SWT telah berakhir. Perintah yang diterima Rasulullah saat itu yaitu berupa perintah salat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika menerimanya, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh nabi Musa A.S untuk memperhatikan kemampuan umatnya.

Menyadari hal itu membuat Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah SWT sehingga perintah salat diringankan menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah umat Muslim harus melakukan shalat wajib lima waktu yaitu :

1.Subuh

2.Dzuhur

3.Ashar

4.Magrib

5.Isya

Dengan adanya kisah perjalanan ini semoga dapat mempertebal keimanan dengan tidak meninggalkan salat lima waktu yang disyariatkan. Kembali ke Mekah Setelah perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW segera kembali ke Mekah dan menceritakan kisah Isra Miraj-nya. Namun, kisah tersebut tidak diterima dengan mudah oleh pengikutnya meskipun Nabi Muhammad SAW sudah memberikan berbagai bukti.

Salah satu bukti faktual yang ditunjukkan adalah ketika Nabi Muhammad melihat gerombolan musafir yang melakukan perjalanan dan sebentar lagi akan tiba di Mekah. Sejarah mencatat, Abu Bakar, sahabat Nabi, menjadi orang pertama yang menerima Isra Miraj tersebut. Hingga kini, Isra Miraj diperingati sebagai hari besar oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Dan untuk peringatan Isra' Mi’raj tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 8 Februari mulai di sambut dengan meriah berupa persiapan peringatan dan kegiatan keagamaan di sekolah mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi semua antusias untuk menyambut peringatan isra’Mi’raj Nabi Muhammad SAW.**

Editor: M. In`Amul Muttaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x