Dalam hatinya, tamu tersebut pasti belum jauh karena dirinya hanya tidur sejenak. Dengan menelusuri pondok, Gus Miek mencari pemilik sandal yang membuat dirinya penasaran. Tapi sayang, hasil penelusurannya itu tidak ada hasilnya.
Keesokan harinya, Gus Miek menemui KH Dalhar Watucongol usai sholat di masjid. lalu bertanya tentang siapa sesungguhnya pemilik sandal yang membuatnya penasaran itu.
"Maaf guru, tamu guru tadi malam itu siapa?," tanya Gus Miek.
Tapi KH Dalhal Watucongol tidak menjawab pertanyaan Gus Miek tersebut.
Sikap diam itu membuat Gus Miek makin penasaran dan mengikuti KH Dalhar Watucongol hingga depan kamarnya.
Hal tersebut Gus Miek lakukan sama ketika saat tiba waktu salat Maghrib dan Isya. Gus Miek masih penasaran dengan pemilik sandal yang menjadi tamu KH Dalhar Watucongol itu.
Setelah sholat Isya, Gus Miek baru mendapatkan jawaban lewat pembantunya KH Dalhar Watucongol. Beliau mengatakan bahwa pemilik sandal tersebut adalah milik Nabi Khidir.
Gus Miek akhirnya puas dan beranjak dari depan kamar KH Dalhar Watucongol. Sandal itu memang milik Nabi Khidir dan sempat tertinggal di Magelang.