Apa yang Terjadi di Desa Wadas? Hingga Ribuan Aparat Gabungan Kepung Desa Ini

- 9 Februari 2022, 17:28 WIB
Suasana saat aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Februari 2022.
Suasana saat aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Februari 2022. /Tangkapan Layar Twitter.com/@Wadas_Melawan

MEDIA BLORA- Apa yang terjadi di Desa Wadas, Bener, Purworejo hingga ribuan aparat gabungan kepung Desa ini?

Baru-baru ini tengah ramai di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Ribuan aparat gabungan TNI dan Polri kepung Desa Wadas yang hendak melakukan penjagaan.

Dilansir MEDIA BLORA dari laman Twitter @Wadas_Melawan yang diunggah pada 8 Februari 2022.

Berikut ini kronologi pengepungan Desa Wadas, Bener, Purworejo oleh aparat gabungan.

Baca Juga: Heboh! Baim Wong Intip Harta Karun Raffi Ahmad, Ini Totalnya

Pada Senin, 7 Februari 2022 siang, ribuan aparat kepolisian mencoba memasuki Desa Wadas.

Mereka melakukan apel dan mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto, Kecamatan Bener, Purworejo yang berlokasi di belakang Polsek Bener.

Pada malam harinya, terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas, sementara desa-desa sekitarnya tetap menyala.

Pada Selasa, 8 Februari 2022, sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu warga Desa Wadas dan istri yang kebetulan akan ke Purworejo menyempatkan diri sarapan di warung dekat Polsek Bener sembari melihat kondisi di Polsek itu.

Tiba-tiba, mereka didatangi beberapa orang polisi kemudian salah satu dibawa ke Polsek Bener.

Sementara itu, istrinya berhasil lolos dan kembali pulang ke Desa Wadas.

Sampai saat ini, satu warga tersebut masih belum diketahui kabar dan keberadaannya.

Pada jam pukul 08.00 WIB, ribuan polisi bersenjata lengkap dengan anjing pelacak melakukan apel di Lapangan Kaliboto.

Pukul 09.00 WIB, tim pengukur dari Kantor Pertanahan Purworejo mulai berdatangan di Desa Wadas.

Baca Juga: 6 Amalan Anak Sholeh, Selamatkan Orang Tua dari Siksa Kubur Kata Ustadz Abdul Somad

Pukul 09.30 WIB, akses masuk ke Desa Wadas di sekitar polsek Bener sudah dipadati aparat kepolisian.

Sekitar pukul 10.00, beberapa mobil polisi memasuki Wadas dan merobek serta mencopot poster-poster yang berisikan penolakan terhadap pertambangan di Desa Wadas.

Sekitar pukul 10.48 WIB, ribuan aparat kepolisian berhasil memasuki Desa Wadas menggunakan motor, mobil, dan jalan kaki.

Pukul 12.00 WIB, aparat kepolisian mengepung dan menangkap warga yang sedang mujahadah di masjid yang berada di Dusun Krajan.

Sedangkan, proses pengukuran lahan yang dilakukan di hutan tetap berjalan.

Pukul 12.24, aparat kepolisian mendatangi ibu-ibu yang sedang membuat besek di posko-posko jaga.

Mereka merampas besek, pisau, dan peralatan untuk membuat besek.

Polisi juga melakukan teror dan kriminalisasi terhadap warga Desa Wadas dengan menangkap lebih dari 60 orang dengan alasan yang tidak jelas.

Mereka berkeliling ke setiap rumah dan merangsek masuk ke rumah-rumah warga tanpa seizin pemilik rumah.

Aparat kepolisian juga merampas perlengkapan membuat besek di rumah-rumah itu.

Bentak dan makian juga mereka lontarkan kepada pemilik rumah tersebut. Padahal, banyak perempuan, lansia, dan anak-anak yang saat itu berada di dalam rumah.

Pukul 13.05 Polisi kembali menangkap puluhan warga bahkan anak-anak. Polisi juga menangkap para pemuda yang hendak shalat di masjid.

Hingga saat ini, warga masih kesusahan untuk mendapatkan sinyal karena ada indikasi sinyal di-take-down.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Kamias, 10 Februari 2022: Jaga Kesehatan, Tetaplah Tenang jangan Tergesa-gesa

Sehingga komunikasi terputus dan terhambat untuk mengabarkan kondisi yang ada.

Hingga 17.30, banyak di antara ibu-ibu Wadas masih terjebak di Masjid Dusun Krajan, meskipun sudah ada beberapa warga yang berhasil keluar.

Sementara itu, warga yang membantu ibu-ibu keluar dari masjid langsung digelandang oleh aparat.

Di tengah kepungan aparat kepolisian, warga di luar masjid masih mencoba mencari cara untuk mengantar minuman kepada warga yang ada di dalam masjid.

Kejadian ini menjadi sorotan banyak pihak, banyak yang mencekam sikap arogan aparat.

Karena banyak lansia, para perempuan dan anak yang merasa ketakutan dengan adanya peristiwa ini.***

Editor: Moch Eko Ridwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah