Masyarakat Diminta Waspada, Presiden Jokowi Dapat Bocoran dari Sekjen PBB : Tahun Depan Dunia akan Gelap

- 6 Agustus 2022, 14:31 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Muhammad Basir-Cyio/Instagram.com/@jokowi

MEDIA BLORA - Presiden Joko Widodo kembali mengumumkan bahwa ekonomi dunia sedang terancam.

Jokowi menuturkan bahwa jika tahun ini akan menjadi masa yang cukup sulit.

Karena munculnya sebuah prediksi bahwa pada tahun 2023 akan terjadi krisis ekonomi yang melanda seluruh dunia.

Jokowi juga telah menyoroti beberapa sektor yang akan terdampak akan adanya krisis ekonomi dunia, diantaranya adalah industri, sumber daya serta bahan pangan.

Informasi mengejutkan itu di peroleh Jokowi ketika berbicara dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga: Masuk Surga dengan Keadaan Tertawa, Kisah Konyol Nuaiman Sahabat Rasulullah SAW yang Sering Bikin Ulah

Tidak sampai disitu, Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) serta Kepala Negara G7 juga ikut serta terlibat dalam pembahasan prediksi yang akan terjadi pada tahun 2023.

Mendengar kabar ini, tentu saja membuat heboh masyarakat Indonesia, ditambah lagi keterangan tersebut telah disampaikan oleh ahli dari PBB, IMF, dan Bank Dunia.

Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber, Jokowi menjelaskan akan ada 66 negara yang terancam hancur ekonominya, disebabkan adanya berbagai persoalan yang kompleks.

Kesenjangan hidup yang terus terjadi hingga tercatat ada 320 juta penduduk dunia yang masih menderita kelaparan akut sampai saat ini.

Ada berbagai macam permasalahan yang sedang dihadapi dunia, seperti di negara maju Singapura, Eropa, hingga Amerika dan negara negara maju lainnya bahwa mengalami masa anjlok (inflasi).

Baca Juga: Manfaat Luar Biasa Buah Kelengkeng, Bisa untuk Mengatasi Penyakit Turunan Seperti Berikut Ini

Terjadinya inflasi tidak boleh dianggap remeh, karena harga barang saat ini termasuk harga yang tertinggi sejak negara itu berdiri.

Sampai saat ini inflasi yang telah melanda negara Amerika mencapai 9.1 persen, akibatnya adalah harga kebutuhan masyarakat contohnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik dua kali lipat.

Dalam sejarah ini merupakan inflasi tertinggi untuk negara Amerika, karena pada umumnya kenaikan inflasi hanya mengalami kenaikan sebesar 1 persen.

Tidak jauh berbeda, Presiden Jokowi juga ikut membandingkan dengan kondisi harga BBM jenis pertalite yang ada di Indonesia.

Jika mengikuti harga patokan dunia, BBM jenis pertalite akan naik sekitar Rp17.100, namun pemerintah belum memberikan upaya untuk mensubsidi BBM tersebut hingga sebelum menyiapkan anggaran sebesar Rp502 triliun.

Jokowi juga melihat kacamata masa lalu, pada saat BBM naik sebesar 10 persen, terjadi demo masyarakat selama 3 bulan.

Tidak bisa dibayangkan jika BBM harus naik 2 kali lipat, karena Indonesia akan terjadi inflasi besar-besaran dan tentunya seluruh barang juga akan ikut mengalami kenaikan harga.

Jokowi masih menekankan upaya tersebut dengan meminta masyarakat untuk sadar diri, bahwa tidak ada negara yang berani seperti negara Indonesia, yaitu berani memberikan subsidi yang cukup besar hanya untuk kebutuhan BBM.

Baca Juga: Dahsyatnya Khasiat Bunga Sepatu, Berikut 6 Penyakit yang Dipercaya Bisa Sembuh dengan Mengkonsumsi Tanaman Ini

Itu tadi beberapa informasi yang dijelaskan oleh Presiden Jokowi.***

Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah