Selanjutnya yang Ketiga: Akhlak, yaitu etika atau moralitas hidup manusia yang bersumber dari wahyu Allah Swt.
Ketiganya (Akidah, Syariah dan Akhlak) harus menyatu dan tidak boleh terpisah. Akidah (Iman) menghasilkan Syariah (Islam), dan Syariah tidak melupakan Akhlak (Ihsan).
Tentunya, penyatuan tersebut memiliki makna yang amat dalam, bahwa kepribadian muslim itu ditopang oleh Iman, Islam dan Akhlak.
Al-Qur’án menggariskan, misalnya yang tersurat dalam Q.S. al-A’rāf/7: 96, Q.S. Ibrahīm/14: 23, dan Q.S. Yūnus/10: 9, bahwa orang beriman yang dibarengi dengan amal shaleh (sebagai realisasi Syariah dan Akhlak), dijanjikan kehidupan dunianya penuh dengan kebahagiaan, keberkahan, kemuliaan, dan di akhirat nanti dimasukkan ke dalam surga.
Baca Juga: Surat Al Isra' Ayat 70 Lengkap dengan Artinya dan Penjelasannya Terkait Berfikir Kritis
Di samping itu, Rasulullah Saw juga bersabda:
الإيمان بضع وستون شعبة والحياء شعبة من الإيمان (رواه البخاري)
Artinya: Iman itu memiliki 63 cabang sedangkan malu menjadi bagian dari cabang iman. (HR al-bukhari)
Hadits ini menjelaskan, bahwa iman itu memiliki 63 cabang (bagian) Di antara cabang iman yang dibahas sesuai materi ajar ada 4, yakni (1) Memenuhi Janji (2) Mensyukuri Nikmat, (3) Memelihara Lisan, dan (4) Menutup Aib Orang Lain.
Baca Juga: Hadis Tentang Berfikir Kritis Lengkap dengan Isi Kandungan Hadis