Padahal waktu itu, sebagai Wakil Presiden seharusnya dia mampu membeli sepatu Bally.
Namun, Bung Hatta lebih memilih untuk menyimpannya dan menggunakan uangnya demi keperluan keluarga serta kerabat yang lebih membutuhkan.
Lebih lanjut Pak Iding juga menceritakan, saking sukanya dengan sepatu Bally tersebut, Bung Hatta sampai rela menggunting potongan Iklannya.
Lalu menyelipkan potongan Iklan sepatu Bally itu di buku hariannya.
Sepatu bermerek Bally yang disukai Bung Hatta merupakan sepatu yang tersohor sejak 1950-an.
Harganya tentu sedikit mahal.
Akan tetapi, Bung Hatta bukan termasuk orang yang suka menghambur-hamburkan uang demi barang-barang yang mahal.
Bahkan uang pensiunan belia pun digunakan untuk membantu saudara dan kerabatnya yang kurang mampu dan yang lebih membutuhkan.
Hingga pada akhirnya Bung Hatta menghembuskan nafas terakhir pada 14 Maret 1980.