Peraturan Baru di Afganistan, Jubir Taliban: Musik Dilarang Karena Tidak Sesuai Syariat Islam

- 28 Agustus 2021, 08:10 WIB
Ilustrasi Taliban.
Ilustrasi Taliban. /Reuters/Mohammad Ismail

MEDIA BLORA - Situasi Afghanistan kini tengah memanas usai Taliban berhasil menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan.

Setelah memegang kekuasaan di Afganistan, Taliban membuat sejumlah peraturan baru yang akan diterapkan kepada rakyat Afganistan, salh satunya melarang musik.

Hal itu diungkapkan oleh juru bicara (Jubir) Taliban dalam sesi wawancara dengan media Amerika Serikat New York Times.

Baca Juga: Stres Tinggi, Coba 5 Makanan Ini untuk Meredakanya

Zabihullah Mujahid selaku Jubir Taliban mengkungkap sejumlah peraturan baru  yang akan terjadi kepada rakyat Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban.

Sebagimana dilansir MEDIA BLORA dari Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul artikel Jubir Taliban Ungkap Peraturan Baru di Afghanistan: Musik Dilarang dan Perempuan Wajib Pakai Jilbab, Taliban akan lebih liberal dibanding 20 tahun lalu.

"Kami ingin membangun masa depan dan melupakan apa yang terjadi di masa lalu," ujar Zabihullah.

Selain itu, Zabihullah juga mengatakan bahwa musik akan dilarang di Afghanistan karena tidak sesuai syariat Islam.

Baca Juga: Profil Biodata Aktris Maudy Effrosina Lengkap Fakta unik, Film dan FTV yang Dibintanginya

"Musik dilarang dalam Islam. Kami berharap bisa membujuk rakyat untuk tidak mendendangkan musik," tutur Zabihullah.

Adapun sejumlah peraturan terkait perempuan juga diungkapkan oleh Zabihullah Mujahid.

Pertama, perempuan harus mengenakan jilbab jika berada di publik.

Kedua, perempuan diminta untuk bepergian dengan pendamping laki-laki dalam perjalanan yang berlangsung beberapa hari.

Ketiga, perempuan diizinkan untuk kembali bekerja dan sekolah selama mengenakan jilbab.

Zabihullah mengeklaim, peraturan baru ini adalah bentuk prinsip Taliban yang lebih liberal dari Taliban sebelumnya.

Sebagai informasi, Taliban saat memegang kekuasaan Afghanistan pada 1996-2001 dianggap keras kepada perempuan.

Baca Juga: Sejarah dan Lirik Lagu Indonesia Raya, Lagu Kebangsaan Republik Indonesia

Perempuan dilarang untuk bekerja, memperoleh pendidikan, berada di publik jika tidak penting, dan harus mengenakan burqa.

Jika perempuan melanggar peraturan tersebut, Taliban yang dulu akan menghukumnya dengan hukuman cambuk.

Pada penutupnya, Zabihullah menegaskan bahwa Taliban tidak akan memburu warga yang memiliki syarat untuk evakuasi, mantan penerjemah, maupun pihak yang bekerja sama dengan Amerika Serikat.

"Amerika seharusnya tidak ikut campur di negara kita dan mengambil sumber daya manusia kita," ucapnya.*** (Muhammad Azy/Pikiranrakyat-Bekasi.com)

Editor: Moch Eko Ridwan

Sumber: bekasi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah