Namanya Pak Adnan. beliau selalu membuat makan yang dititipkan di kantin Pondok Ploso. Pak Adnan ini punya seorang keponakan yang sampai umur 9 tahun belum bisa jalan.
Sudah Ikhtiyar ke berbagai dokter, tabib, kyai semua telah dilakukan. Tinggal Gus Miek saja yang ditunggunya.
Sampai pada satu momen, yakni saat setelah selesai jama'ah di Masjid Pondok Ploso, Pak Adnan melihat Gus Miek sedang duduk santai tanpa pakai baju atasan di teras madrasah depan masjid.
Pak Adnan langsung buru-buru mendekati Gus Miek, lalu menceritakan perihal keponakannya.
Baca Juga: Catat ! Berikut adalah Sederet Aturan Terbaru Penerbitan KTP dan KK, Masyarakat Harus Tahu
"Kamu kira saya ini dukun, ya," ujar Gus Miek.
Hal itu, tentu membuat Pak Adnan sungkan dengan jawaban Gus Miek. Bingung. Tapi apa daya, kondisi sangat kepepet, harus ngomong apa adanya.
"Tidak, Gus. Saya ingin doa jenengan," ucap Pak Adnan.
Gus Miek yang paham dengan kondisi Pak Adnan kemudian senyum. Kemudian Gus Miek memberi pesan khusus kepada Pak Adnan.
"Ya sudah, saya mau mendoakan keponakanmu. Tapi ada syaratnya. Kamu jangan cerita kepada siapa saja. Kalau cerita, ponakanmu sehat, waras, tapi kamu yang mati," jawab Gus Miek.