AMI Ancam Gelar Aksi Lagi, Ali Mochtar Ngabalin: Tidak Bagus, Enggak Usah Main Ancam

6 April 2022, 17:29 WIB
Berikut ini adalah salah satu artikel yang menejelaskan tentang AMI ancam gelar aksi lagi, Ngabalin: Tidak bagus, enggak usah main ancam. /HO/Syamsul/Balikpapan City

 

MEDIA BLORA - Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin merespon ancaman dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI)

Ami akan menggeruduk Istana lagi lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak merespon tuntutan mereka.

Ngabalin meminta kepada para mahasiswa untuk tidak memberikan pernyataan-pernyataan bernada ancaman kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Link Daftar BSU Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Dapat BLT Sebesar Rp2,4 Juta 2022

Karena, menurut Ngabalin, Jokowi adalah kepala negara yang seharusnya dihargai oleh para mahasiswa.

“Tidak bagus, tidak baik dalam karakter dan prinsip dasar mahasiswa kalau mengancam. (Jokowi) kepala negara lho ini,” katan Ngabalin, Selasa, 5 April 2022.

Menurut Ngabalin, sebagai mahasiswa harus bisa menyampaikan pendapat dengan baik.

Ngabalin menilai, memberikan ancaman kepada Kepala Negara seperti itu bukan lah watak dari mahasiswa.

“Mahasiswa ini harus baik-baik. Mulai sekarang mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, enggak usah main ancam,” tambah Ngabalin.

Sebelumnya, AMI telah menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 1 April 2022.

Dalam aksinya, AMI menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.

Perwakilan AMI, Bayu Satria Utomo mengatakan, penolakan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden perlu disikapi.

“Penolakan terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden perlu disikapi langsung oleh Presiden sebagai pejabat tertinggi negara,” kata Bayu, Senin, 4 April 2022.

Hingga kini, mahasiswa masih menunggu Jokowi untuk membuat pernyataan terbuka mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Pegawai Bank BUMN di Banjarmasin Kuras Uang Nasabah Sebesar Rp 1,1 Miliar untuk Main Binomo

Jika tidak, mahasiswa mengancam akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar.

“Hal tersebut lah yang menjadi pernyataan sikap para mahasiswa yang turun ke jalan hingga sore menjelang malam hari,” kata Bayu yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia tersebut.

Dalam aksi kemarin, massa mahasiswa memberikan waktu dua hari agar Jokowi memberikan sikap.

Dengan demikian, pada Minggu, 3 April 2020 kemarin, adalah waktu terakhir yang dinantikan oleh mahasiswa untuk menunggu jawaban dari Presiden.

Atas hal tersebut, AMI kembali akan turun ke jalan jika wacana penundaan Pemilu hingga perpanjangan masa jabatan Presiden digaungkan.

Hanya saja, saat ini Bayu belum bisa memastikan kapan aksi unjuk rasa tersebut akan berlangsung.***

 

Editor: Moh. Ali Ridlo

Tags

Terkini

Terpopuler