Pecat Ferdy Sambo dengan Tidak Hormat, Inilah Sosok Komjen Ahmad Dhofiri, Ketua Pimpinan Sidang Kode Etik

- 30 Agustus 2022, 10:26 WIB
Mengenal sosok Komjen Pol Ahmad Dofiri  yang menjadi pimpinan sidang kode etik Ferdy Sambo
Mengenal sosok Komjen Pol Ahmad Dofiri yang menjadi pimpinan sidang kode etik Ferdy Sambo /Tangkap layar Instagram.com/@oni_indramayu

MEDIA BLORA - Belum habis rasa penasaran publik akan rentetan fakta-fakta baru diantara kasus keji yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo beserta para kroninya.

Terbaru sang mantan kadiv Propam Mabes Polri ini harus menanggalkan status keanggotaannya sebagai Polri setelah resmi diberhentikan dengan tidak hormat pada sidang kode etik kemarin.

Pada sidang itu pula Ada sosok yang mencuri perhatian publik yang bertugas sebagai pimpinan sidang dan memutuskan sanksi pada Ferdy Sambo.

Ia adalah Komjen Ahmad Dofiri yang dipercaya oleh Kapolri sebagai ketua dalam sidang dugaan pelanggaran kode etik yang digelar pada 25 Agustus 2012.

Sekaligus mencatatkan namanya sebagai orang yang pertama mengadili Sambo.
Lantas Seperti apa sepak terjang polisi yang kini menjabat sebagai Kabaintelkam ini?

Baca Juga: Bansos Tambahan Sebesar 24,17 Triliun Akan Diberikan Kepada Masyarakat Sebagai Bantalan Pengalihan Subsidi BBM

Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber, Inilah Sosok Komjen Ahmad Dhofiri yang Sebelumnya menjadi pimpinan sidang kode etik Ferdy Sambo.

Semua diawali ketika Ahmad Dofiri menjadi siswa di Akademi Kepolisian, lalu berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1989.

Tak tanggung-tanggung Dofiri bahkan diberikan penganugrahan Adhi Makayasa yang merupakan penghargaan kepada lulusan terbaik bagi setiap matra.

Gelar tersebut pun pernah diraih para tokoh nasional seperti mantan Kapolri Tito karnavian hingga eks wakil KPK bibit Samad Rianto.

Tak Ayal karena hal itu pula dirinya langsung di dapuk sebagai Kanit Resintel Polsek Tangerang.

Kurang lebih 15 tahun pengabdiannya sebagai seorang polisi ia emban di sana.

Sebelum dipercaya menjadi kasubag Jabpamentil bagian SDM Polri pada tahun 2005.

Tapi tak berlangsung lama berselang dua tahun saja pria kelahiran 4 juni 1967 tersebut melanjutkan karirnya sebagai Kapolres Bandung

Sosok polisi berbintang tiga ini pun sangat akrab dengan divisi sumber daya manusia dalam tubuh korps berbaju coklat tersebut.

Tercatat sepanjang karirnya ia pernah menjabat kepala bagian kemerdekaan RI Robangpers SDE SDM Polri, Analis kebijakan Madya bidang pembinaan karakter SDM Polri, hingga Karobinkar SDM Polri.

Di tengah karirnya sebagai seorang Abdi Negara tak lupa pula Dofiri membarengi dengan menuntut ilmu.

Tercatat pria asal Cilacap yang satu ini merupakan lulusan Perguruan Tinggi Ilmu kepolisian Sespim Polri hingga Lemhanas.

Proses memang tak pernah menghianati hasil.

Paska mengikuti pendidikan lanjutan tersebut Ahmad Dofiri langsung didaulat sebagai Wakapolda Daerah Istimewa Jogjakarta, setelah sebelumnya juga pernah menjabat orang nomor satu di jajaran Polrestabes kota pelajar.

Karirnya yang gemilang terus berlanjut pada tahun 2016,Mabes Polri pun seolah tak ragu untuk mengangkat Dofiri sebagai Kapolda Banten.

Di tahun yang sama pula ia kembali didaulat sebagai Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta yang mana wilayah itu sudah tak asing lagi baginya.

Jabatan sebagai Kapolda Jogjakarta itu ia emban sebelum akhirnya ditarik berkantor di mabes dan memegang posisi asisten logistik Polri.

Namun rupanya hal itu tak berlangsung lama, setahun berselang Dofiri kembali diutus untuk memimpin kepolisian daerah Jawa Barat untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Rudy Sufahriadi karena dinilai tidak mampu menerapkan pelaksanaan protokol kesehatan terkait Covid-19 saat itu.

Baca Juga: Minim Pesaing, 3 Ide Usaha Ternak di Desa yang Sangat Menjanjikan, Sekali Panen Ratusan Juta Bisa Didapat

Pengalamannya dalam mengemban sejumlah posisi strategis di Polri berhasil mengantarkannya meraih tambahan bintang di pundak, sekaligus plot sebagai Kabaintelkam Polri menggantikan Komjen Paulus Waterpauw yang sudah menjadi Deputi di bnpp Kementerian Dalam Negeri.

Sebanding dengan jabatannya yang kini cukup berat, besaran gaji yang diterimanya pun lumayan membuat siapapun tergiur.

Berdasarkan Perpres tahun 2019 tentang peraturan gaji anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia besaran upah serta tunjangan yang didapatkan Komjen Ahmad Dofiri bisa dibilang cukup fantastis yaitu sebesar 34 juta Rupiah per bulannya.

Sebagai penyelenggara Negara yang taat akan hukum tak lupa pula Ahmad Dofiri melaporkan harta kekayaannya.

Terhitung pada tahun 2020 lalu total kekayaannya ditaksir sebesar 6,55 milyar Rupiah, naik sekitar 400 juta rupiah dibanding apa yang dilaporkannya di tahun 2018.

Dalam rinciannya terdapat sejumlah koleksi kendaraan pribadi seperti offroad legendaris milik pabrikan asal Jepang yaitu Toyota Hardtop keluaran tahun 1981.

Kendaraan yang terbilang sangat boros dalam menegak bahan bakar, tapi tetap saja hingga saat ini seolah tak pernah kehilangan penggemar.

Itu semua tak lepas dari desain klasik timeless yang menggabungkan konsep Retro dan juga maskulin ditambah lagi tren mobil mobil jaman dulu Tengah melanda kalangan pecinta otomotif belakangan ini.

Ahmad Dofiri juga memiliki Honda CRV lansiran tahun 2020 sebuah medium SV dengan eksterior yang tampak sangat maskulin dan elegan.

Ditambah lagi dari segi interiornya sendiri cukup memanjakan para penumpang, karena dimensinya yang sangat bongsor.

Jadi jangan heran jika Komjen Ahmad Dofiri memilih kendaraan satu ini untuk dipakai sehari-hari.

Di garasi rumahnya pun masih ada Honda CRV keluaran tahun 2018, jika sewaktu-waktu ayah dua orang anak ini menginginkan kendaraan yang berdimensi lebih .

Disamping itu mobil berlogo H tegak tersebut juga memiliki segudang kelebihan seperti fitur smartkey hingga fitur keselamatan yang cukup lengkap.

Mulai dari entay lock breaking system sampai airbag yang disematkan di sekeliling kabinnya.
Diluar koleksi kendaraan miliknya ternyata Kombes Ahmad Dofiri juga masih punya selain aset tersebut.

Yaitu berupa tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa wilayah Tangerang Selatan dan Bandung Barat senilai 4,95 milyar rupiah.

Baca Juga: Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf : Amalkan Doa Pembuka Pintu Rezeki Ini Sehabis Sholat Subuh

Adapun harta bergerak lainnya senilai 200 juta rupiah serta yang terakhir ada kas dan setara kas senilai 900 juta rupiah.***

Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah