MEDIA BLORA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga Cianjur, Jawa Barat agar mewaspadai kemungkinan bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang.
Usai gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Selasa, 22 November 2022, BMKG memperkirakan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi labil.
Apalagi, curah hujan masih terpantau tinggi hingga bulan Desember nanti. Hal ini memperparah kemungkinan terjadinya tanah longsor di daerah perbukitan di Cianjur.
Jika hujan deras turun, maka kolateral hazard atau bahaya ikutan berikutnya yang mungkin terjadi adalah bencana banjir bandang.
Baca Juga: Sigap! Pemerintah Berikan Bantuan Rp50 Juta untuk Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Cianjur
Ancaman ini khususnya menjadi peringatan bagi warga yang bermukim di lereng perbukitan, lembah, atau bantaran sungai.
Melalui siaran pers 22 November 2022, Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG mengimbau agar warga menjauhi bangunan yang retak akibat gempa karena bisa roboh sewaktu-waktu.
"Untuk sementara, jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak", ujarnya.
Disamping longsor dan banjir bandang, gempa susulan juga terus mengguncang Cianjur. Gempa susulan terjadi hampir setiap hari meski dengan skala rendah seperti pada Jumat, 25 November dini hari tadi.