Korban Investasi Bodong Geruduk Rumah Dewa Aldo Serena Minta Uangnya Dikembalikan

- 15 Januari 2023, 16:47 WIB
Ilustrasi Korban Investasi Bodong Geruduk Rumah Dewa Aldo Serena Minta Uangnya Dikembalikan
Ilustrasi Korban Investasi Bodong Geruduk Rumah Dewa Aldo Serena Minta Uangnya Dikembalikan /pikiran-rakyat.com/

MEDIA BLORA - Kembali kasus investasi bodong terjadi lagi dan puluhan member dari berbagai kota yang uangnya amblas akibat korban investasi bodong menggeruduk rumah Dewa Aldo Serena di Jl. Blancir Sari III Rt. 02 Rw. XI Kelurahan Plamongansari,Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Sabtu (7/1) petang.

Para korban menggelar aksi dan istighotsah di rumah Aldo, yang sekaligus kantor yang dijadikan operasi bisnis investasi yang menghimpun dana ribuan member yang mengklaim dibawah bendera Agung Sedayu Group (ASG) cabang perwakilan Jawa Tengah.

Sambil membentangkan spanduk sepanjang tiga meter dan lebar 1 meter para korbannya mengultimatum Dewa Aldo Serena jika sampai hak para korban tidak dikembalikan dalam jangka waktu  3X24 maka mereka akan mengambil langkah dengan cara mereka sendiri.

Selain spanduk mereka juga menenteng beberapa poster dengan berbagai tulisan yang berisi “Dicari member ASG”, “Kembalikan uang kami”.

Dipandu salah seorang koordinator dengan menggunakan mega phone, mereka berorasi menyampaikan tuntutanya bahwa mereka datang untuk meminta hak mereka.Mereka meminta uang yang di investasikan pada Aldo bisa segera dikembalikan.

Mereka sudah beberapa kali mendatangi rumah Aldo bahkan sampai tiga kali, namun keberadaan Aldo tidak jelas alias menghilang. Dan jika tidak ada iktikad baik dari saudara Aldo mereka akan melaporkan ke Polda Jateng.

Baca Juga: IKA PMII Jateng Membuka Beasiswa Kursus Bahasa Asing kepada Kadernya

Jumlah member yang kena tipu investasi abal-abal jumlahnya ada sekitar 2000 orang dari kota Semarang dan sekitarnya. Adapun investasi yang ditanamkan nominalnya beragam, mulai dari 10 juta hingga milyaran, ada yang 4,5 milyar bahkan ada yang 6 milyar.

Mereka bergabung ada yang sudah 3 tahun, 2 tahun, 1 tahun dan terbaru lima bulan. Mereka mau bergabung bahkan ada yang rela jual tanah, mobil, sepeda motor dan barang-barang berharga yang dimilikinya karena tergiur provit yang tinggi, namun kenyataanya nihil, hanya bohongan saja.

Untuk menyakinkan menggaet member dengan dalih perusahaan yang dikelolanya merupakan cabang ASG yang ada di Jakarta dan setelah di cek ternyata ASG tidak ada cabang di kota Semarang, apalagi menghimpun dana-dana masyarakat.

Aldo hanya mencatut nama ASG untuk menipu member saja dan investasi tidak jelas alias bodong telah memakan banyak korban.

Beberapa member dari Semarang mengaku percaya dan tertarik mengikuti investasi yang ditawarkan Aldo karena provit yang didapatkan tinggi, apalagi ada saudara yang lebih dahulu bergabung bahkan ada yang menginvestasikan 125 juta dengan jumlah 5 ID. Per ID 10 juta, ada yang 65 juta. Dari yang ditawarkan, per ID 10 juta itu mendapatkan provit perbulan 3 juta dan sudah berjalan selama 36 bulan.Baru berjalan 3 kali, setelah itu macet hingga sekarang.

Baca Juga: 6 Bansos dari Pemerintah Cair Mulai 15 sampai 31 Januari 2023, KPM Wajib Tahu Info Ini

Sebenarnya masalah utama atas maraknya investasi ilegal adalah disebabkan oleh rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat. Untuk menghindari hal tersebut, setiap orang harus membekali diri dengan literasi keuangan yang cukup, sehingga mampu berpikir logis untuk tidak mudah tergiur terhadap tawaran investasi agar dapat menahan diri dan terhindar dari kerugian

Kasus Investasi bodong seringkali terjadi karena skema Ponzi ini seolah olah menarik dan korban tidak menyadari modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini.

Kilas balik tentang skema ponzi ini dicetuskan oleh Charles Ponzi dari Italia, yang kemudian menjadi terkenal pada tahun 1920.kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi tersebut tidak diimbangi dengan kecermatan mencari informasi dan ketelitian dalam memilih jenis serta perusahaan investasi.

Kebanyakan masyarakat tergiur dengan investasi yang menjanjikan tingkat pengembalian atau bagi hasil yang tinggi, tanpa menyelidiki lebih dulu kredibilitas dan legalitas dari perusahaan investasi terkait. Alhasil, alih-alih mendapatkan keuntungan besar, masyarakat justru menderita kerugian finansial karena menjadi korban penipuan. Tanpa disadari, masyarakat terjebak dalam iming-iming investasi yang menerapkan skema Ponzi.

Investasi memang penting untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Dengan munculnya banyak perusahaan yang menawarkan beragam produk investasi, mulai dari emas, surat berharga, valuta asing, dan properti, sebagai calon investor, ada baiknya belajar terlebih dahulu sebelum berinvestasi agar tidak terjerat dalam skema Ponzi.

Dari kasus tersebut dan untuk menanggulangi praktik penawaran investasi ilegal ini,perlu kiranya jika menemukan model serupa segera menghubungi pelayanan pengaduan OJK (Kontak 157) atau melalui whatsapp dengan nomor 081-157-157-157.

Dan jika menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam menerima tawaran berinvestasi dengan ciri ciri skema ponzi agar cepat melapor agar kasus model ASG atau apapun bentuk Investasi lain dengan nama yang berbeda  tidak terulang lagi dan semakin banyak masyarakat yang terhindar dalam investasi abal-abal ini.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah