Makna Sajian Tumpeng di Hari Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia

- 11 Agustus 2023, 10:12 WIB
nasi tumpeng
nasi tumpeng /PIXABAY/mufidpwt

MEDIA BLORA - Sajian Tumpeng selalu ada pada tanggal 17 Agustus di ahri peringatan kemerdekaan Negara Indonesia. Tumpeng disajikan mengandung makna penting.

Sajian Tumpeng makna mendasarnya bagi masyarakat Indonesia adalah sebagai bentuk rasa syukur atas keselamatan atau berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Fakta Aceh Dijuluki Serambi Mekkah yang Perlu Diketahui. Simak!

Tumpeng dikenal dengan nasi yang dibentuk kerucut dan menggunung. Bentuk tumpeng tersebut memiliki filosofi yang mendalam.

Bentuk Tumpeng yang kerucut dan menggunung itu memang diibaratkan sebagai gunung. Itu karena masyarakat Jawa menganggap gunung sebagai hal yang sangat sakral.

Tumpeng biasanya dibuat dengan warna nasinya kuning dari bahan alami kencur. Warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang luhur.

Tumpeng juga disebut nasi kuning ini digunakan untuk syukuran acara-acara gembira, seperti kelahiran, pernikahan, tunangan, dan sebagainya.

Tumpeng biasanya disajikan di atas tampah. Selain itu juga disajikan aneka lauk-pauk yang mengelilingi tumpeng.

Dahulu tumpeng disajikan secara sederhana oleh masyarakat Jawa. Kini tumpeng sudah menjadi kekinian. Lauk-pauknya beragam, demikian pula dengan hiasan beraneka ragam sayuran.

Tumpeng sudah ada sejak masyarakat menganut kepercayaan Kapitayan. Di dalam kepercayaan Kapitayan, mereka juga mempercayai adanya Tuhan.

Baca Juga: Langkah Membuat Karya Ilmiah Remaja yang Mudah. Simak Selengkapnya!

Tumpeng dibuat bertujuan sebagai pemusatan kepada kekuatan Tuhan. Kata tumpeng juga memiliki arti. Diambil dari kata 'Tu' yang memiliki arti baik dan buruk.

Untuk baiknya, kata 'Tu' diartikan sebagai Tuhan. Sementara untuk buruknya diartikan sebagai hantu. Kemudian, dari kata itu lalu muncul beberapa nama.

Nama ‘Tumpeng’ diartikan lain seperti 'pintu' atau tempat-tempat lainnya yang dijadikan sebagai tempat untuk meletakkan sesaji yang sering disebut tumpeng.

Diartikan pula bahwa kata 'tumpeng' merupakan akronim dari kalimat 'yen meTu kudu meMPENG,” lanjutnya.

Kalimat tersebut berasal dari bahasa Jawa yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti, 'ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat'.

Secara umum disimpulkan kata tumpeng berasal dari bahasa Jawa kuno yang artinya adalah manusia yang bersemangat dalam menjalani hidupnya.

Nasi tumpeng berbentuk kerucut menjulang ke atas pada satu titik pusat di puncaknya seperti melambangkan tangan manusia merapat menyatu menyembah kepada Tuhan.

Nilai filosofinya sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan YME atas kebersamaan, keharmonisan dan kerukunan yang ada.

Baca Juga: Manfaat Daun Salam Ampuh Obati Asam Urat. Cukup dengan Direbus

Makna lain dari nasi tumpeng dinilai memilii kaitan yang erat dengan langit dan surga. Nasi yang menjulang ke atas ini merupakan harapan agar kehidupan masyarakat dapat meningkat.

Dengan beragam makna nasi tumpeng tersebut, dapat disimpulkan bahwa Masyarakat berharap akan kebaikan di dunia hingga akhirat dengan menghadirkan sajian tumpeng.

Wujud rasa Syukur dengan mengolah makanan yang dihidangkan di berbagai acara yang dapat dinikmati semua orang yang berarti pula sebagai bentuk shodaqoh yang berpahala.***

 



Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah