Lawan Krisis Iklim, Mapala Wapalhi Unisnu Jepara Kembali Laksanakan Revitalisasi Hutan Mangrove

4 Maret 2024, 08:42 WIB
Lawan Krisis Iklim, Mapala Wapalhi Unisnu Jepara Kembali Laksanakan Revitalisasi Hutan Mangrove /

MEDIA BLORA – Mapala Wapalhi FSH UNISNU Jepara melaksanakan kegiatan (RHMPJ) Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara V di Pantai Selayar, Jambu, Mlonggo pada Sabtu-Minggu, 2 sampai 3 Maret 2024.

Kawasan hutan mangrove di Kabupaten Jepara tergolong masih kurang lebat, sehingga menjadikan kekhawatiran bagi penduduk yang tinggal di daerah pesisir. Selain menambah keindahan pantai manfaat mangrove sangat banyak terutama sebagai penahan abrasi laut.

Kawasan hutan mangrove lambat laun terdegradasi oleh kepentingan pihak lain atas lahan tersebut. Sehingga upaya pelestarian hutan mangrove sangat penting untuk dilakukan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema revitalisasi hutan mangrove pesisir Jepara bertujuan untuk mengembalikan fungsi utama hutan mangrove di sepanjang pesisir Kabupaten Jepara.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebenarnya sudah di mulai sejak tahun 2002 oleh Mapala Wapalhi Angkatan ke 5 dan kemudian di lanjutkan oleh generasi berikutnya sampai sekarang.

Setiap tahunnya, Wapalhi FSH Unisnu Jepara selalu berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan penghijauan, baik di kawasan lereng maupun pesisir. Tahun ini, dengan mengambil tema Satukan Sinergi Melawan Krisis Iklim, Wapalhi kembali melaksanakan kegiatan Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara (RHMPJ) yang ke 5 kalinya.

Sebelumnya RHMPJ 1 hingga 3 dilaksanakan di Desa Bulak Baru, RHMPJ ke 4 dilaksanakan di Pantai Kropak Desa Bondo, sedangkan RHMPJ yang kelima ini dilaksanakan di Pantai Selayar dengan diikuti oleh Mapala, sispala, opala se-Jawa Tengah, civitas akademika UNISNU Jepara, dan juga masyarakat umum.

Baca Juga: Prediksi 30 Soal PTS/UTS IPS Kelas 6 Semester 2 Kurikulum 2013 dan Kunci Jawaban Tahun Ajaran 2023 2024

Adapun jumlah bibit mangrove yang ditanam sejumlah 4000 bibit. Kegiatan dibuka oleh PJ Bupati Jepara yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Jepara Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Muh Tahsin.

Dalam sambutannya, Muh Tahsin mengatakan sangat mendukung terselenggaranya acara revitalisasi hutan mangrove ini mengingat degradasi yang telah terjadi. "Semoga upaya teman-teman Wapalhi serta seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan penanaman ini membuahkan hasil yang dapat kita semua rasakan," ujarnya.

Ia juga berharap agar terlaksananya RHMPJ V ini dapat memantik semangat peserta yang hadir untuk berkomitmen juga dalam menjaga kelestarian alam di daerah masing-masing.

Leoninko Yesi Agustin selaku ketua Wapalhi mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan penghijauan ini adalah untuk meminimalisir terjadinya bencana, serta menjaga dan merehabilitasi ekosistem pesisir untuk mencegah abrasi laut.

"Selama 2 tahun terakhir kawasan pantai selayar sering terkena abrasi, bibir pantai semakin tergerus, sehingga mengakibatkan perubahan signifikan pada jumlah mangrove yang ada," paparnya.

Ia berharap agar kegiatan penghijauan ini dapat menjadi tabungan masa depan bagi masyarakat Jepara umumnya, dan masyarakat desa Jambu khususnya.

Lebih lanjut Leo menjelaskan bahwa Konservasi mangrove dapat diupayakan di setiap daerah. Mangrove merupakan salah satu pohon yang memiliki beragam manfaat untuk lingkungan. Mangrove atau yang biasa disebut pohon bakau, merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah pinggir pantai.

Secara bahasa Mangrove sendiri memiliki arti semak atau pohon yang tumbuh di daerah rawa beriklim tropis atu subtropis. Di Indonesia sendiri, mangrove banyak tumbuh di kawasan pesisir pantai. Namun, dewasa ini pertumbuhan hutan mangrove semakin menurun.

Banyak faktor yang menyebabkan penurunan ini seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat mangrove dan bagaimana cara membudidayakannya. Yang tidak kalah penting adalah kurangnya lahan di mana banyak penebangan hutan. Sehingga, sangatlah penting adanya revitalisasi atau konservasi mangrove untuk lingkungan yang lebih baik.

Ada banyak sekali manfaat hutan mangrove di antaranya adalah

1.Mencegah Abrasi Laut

Karena tumbuh di kawasan pesisir atau pinggir pantai, mangrove sangat bermanfaat untuk mencegah erosi. Erosi sangat berbahaya untuk lingkugan hidup karena bisa menggerus permukaan bumi, jadi mangrove adalah usaha yang tepat untuk mecegah erosi.

2.Sebagai Habitat Perikanan

Tak hanya mencegah abrasi, hutan mangrove juga menjadi tempat habitat ikan-ikan. Spesies seperti udang, kepiting, dan ikan berkembang biak dengan baik di kawasan mangrove. Sehingga mangrove bisa membantu makhluk hidup lain.

3.Mencegah Pemanasan Global

Masalah pemanasan global menjadi hal yang krusial. Dengan adanya hutan mangrove maka akan mengurangi pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia.

4.Menyeimbangkan Iklim

Banyak sekali isu perubahan iklim yang merebak dewas aini. Banyak pula faktor yang mempengaruhi perubahan iklim yang kemudian merusak sistem alam.

Penanaman mangrove menjadi salah satu cara untuk menjaga sistem perairan darat dan laut pungkas Leoninka Yesi Agustin sebagai Ketua Wapalahi Jepara 2024 yang selalu konsen dalam pengawalan dan penyelamatan lingkungan.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Tags

Terkini

Terpopuler