Jepara Darurat !!! Terancam Monster Pembunuh Senyap Demam Berdarah

- 13 Februari 2024, 13:26 WIB
Jepara Darurat !!! Terancam Monster Pembunuh Senyap Demam Berdarah
Jepara Darurat !!! Terancam Monster Pembunuh Senyap Demam Berdarah /pexels.com/pixabay/

MEDIA BLORA – Hari Jum’at tanggal 9 Februari 2024 sedikitnya 5 anak tumbang akibat demam berdarah.

Dari pantauan MEDIA BLORA di RSU Kartini Jepara terdapat banyak pasien  yang terjangkit penyakit demam berdarah tersebut.

Bahkan sampai ruangan penuh terisi pasien pasien demam berdarah dari berbagai daerah mulai dari Kecamatan Kedung,Tahunan,Pecangaan yang rata rata mengalami gejala yang sama yaitu panas tinggi di atas 38 derajat dan kebanyakan yang terjangkit adalah anak anak.

Karena tingginya jumlah kasus demam berdarah di Jepara maka masyarakat  harus exstra waspada terhadap wabah ini.

Pemerintah dan masyarakat  harus bergerak bersama mengatasi wabah demam berdarah ini karena Demam Berdarah adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Demam berdarah umumnya menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, dan sebagian dialami juga oleh orang dewasa

Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan penyakit yang mudah menular yang di sebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.

Demam berdarah adalah infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk lalu ditularkan ke manusia. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis.

Penularan terjadi saat nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar. Nyamuk menngigit dan menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari menjelang petang.

Baca Juga: Prediksi 30 Soal UTS/PTS SKI Kelas 10 Semester 2 Kurikulum Merdeka disertai Kunci Jawaban TA 2023 2024

Nyamuk tersebut berperan sebagai media pembawa (carrier) virus dengue tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh beberapa faktor risiko, di antaranya :

Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya,tinggal atau bepergian ke daerah tropis dan,bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Adapun gejala demam berdarah,umumnya gejala demam berdarah bersifat ringan, dan muncul 4–7 hari sejak gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika terlambat ditangani.

Gejala demam berdarah meliputi :

*Demam tinggi mencapai 38 sampai 40 derajat Celsius

dan pada tahap awal demam berdarah sulit dibedakan dengan demam pada penyakit atau flu biasa. Tetapi pada DBD, demam naik turun (demam bifasik) yang terjadi 2-7 hari.

*Nyeri kepala berat

*Nyeri pada sendi, otot, dan tulang

*Nyeri pada bagian belakang mata

*Nafsu makan menurun

*Mual dan muntah

Pada tingkat parah penderita bisa mengalami :

*Pembengkakan kelenjar getah bening

*Muncul bintik bintik ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam

*Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening

*Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

*Manifestasi perdarahan (kulit, mukosa, pencernaan)

*Kemudian, sekitar 1 dari 20 orang yang sakit demam berdarah akan mengalami demam berdarah yang parah.

Waspada dan perhatikan tanda dan gejala demam berdarah yang parah. Tanda-tanda peringatan biasanya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam menghilang.

Jika sejumlah gejala yang telah disebutkan muncul, langkah diagnosis yang harus dilakukan adalah dengan pemeriksaan fisik dan wawancara medis, yang diikuti dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan memeriksa sampel darah di laboratorium.

Langkah kongrit dan upaya mendeteksi dini adalah jika panas lebih dari 3 hari dan kemudian turun wajib untuk melakukan tes laorat karena justru di hari ke 3 dan 4 itu demam mengalami penurunan tetapi justru itulah masa kritis penderita demam berdarah.

Masyarakat perlu waspada tinggi dan harus bertindak cepat melakukan penanganan jika terjadi komplikasi demam berdarah yaitu ketika mengalami beberapa komplikasi demam berdarah sebagai berikut:

*Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman

*Tekanan darah menurun

*Kulit basah dan terasa dingin

*Denyut nadi melemah

*Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit

*Mulut kering; dan

*Sesak nafas atau pola napas tidak beraturan.

Sejumlah gejala tersebut menandakan kondisi DSS atau Dengue Shock Syndrome yang merupakan komplikasi demam berdarah. Jika tidak segera dilakukan penanganan, maka gangguan fungsi organ tubuh yang berujung pada kematian.

Karena wabah yang sudah merajalela masyarakat Jepara perlu mengetahui fase fase demam berdarah agar bisa mencegah dan terhindar dari penyakit ini .

Terdapat 3 fase yang biasanya dialami oleh pasien demam berdarah. Fase ini dimulai dari gejala yang muncul pertama kalinya sampai tahap pemulihan. Masing-masing fase perlu ini diperhatikan karena penanganan pada setiap fase yang berbeda beda

Fase 1: Demam Tinggi (Febrile Phase)

Umumnya, demam berdarah akan dimulai dengan demam tinggi hingga 38 sampai 40 derajat celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Pada fase ini juga disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan, kepala.

Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit selama fase ini. Biasanya, jumlah trombosit akan mengalami penurunan dengan cepat sampai kurang dari 100.000 per mikroliter darah yang terjadi dalam waktu singkat (2-3 hari).

Fase 2: Periode Kritis (Critical Phase)

Fase kedua dikenal sebagai periode kritis yang paling penting untuk diwaspadai. Pada fase ini, suhu tubuh dapat turun (di bawah 38 derajat celcius) sehingga banyak pasien merasa sudah pulih.

Sebenarnya, pada fase kritis dapat terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah. Detak jantung, tekanan darah mungkin berfluktuasi, dan dalam kasus yang parah, turun ke tingkat yang sangat rendah yang merusak organ vital, seperti ginjal dan hati.

Hal ini amat berbahaya karena dapat memicu dan berpotensi mengancam nyawa. Fase ini terjadi dalam 3-7 hari sejak demam dan akan berlangsung selama 24-48 jam.

Penderita DBD  wajib untuk di pantau cairan tubuhnya dengan ketat dan penderita tidak boleh kekurangan maupun kelebihan cairan.

Tanda DBD sudah memasuki fase kritis adalah sebagai berikut:

*Sakit perut

*Muntah terus-menerus, bahkan hanya dengan cairan

*Kecenderungan perdarahan seperti muncul darah dalam muntah meskipun hanya berupa garis-garis merah darah, pendarahan dari hidung atau gusi

*Mudah memar

*Feses berwarna hitam dan lengket (seperti tart)

*Kesulitan bernafas

Fase 3: Pemulihan (Recovery Phase)

*Setelah melewati masa kritis datanglah fase pemulihan yang akan terjadi dalam periode 48-72 jam setelah fase kritis. Saat masa recovery DBD, cairan yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk kembali ke pembuluh darah.

*Untuk itulah, seorang penderita DBD wajib terjaga cairannya sehingga tidak berlebihan. Pasalnya, cairan yang berlebihan dalam pembuluh darah memicu kematian karena edema paru dan gagal jantung.

Umumnya, pasien DBD akan dianjurkan untuk menjalani rawat inap (opname) di rumah sakit. Walaupun tidak ada obat untuk menyembuhkan DBD, tetapi gejala pasien DBD harus disembuhkan agar kondisinya dapat pulih kembali apalagi jika mengalami demam berdarah yang serius.

Anda juga dapat melakukan pertolongan pertama saat menemukan gejala penyakit demam berdarah karena sampai saat ini  belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi demam berdarah. Langkah pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, serta mencegah infeksi virus semakin parah.

Adapun Langkah Langkah Pertolongan pertama demam berdarah dan Pengobatan Demam Berdarah adalah sebagai berikut:

1.Cegah dehidrasi dengan minum air putih cukup dan pastikan asupan cairan tercukupi, 2-3 liter per hari untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Sebab, dehidrasi dapat mengancam nyawa. Cairan yang direkomendasikan meliputi air putih, jus buah, larutan oralit, dan susu.

2.Jangan minum minuman bersoda dan kafein. Kedua minuman ini berpotensi menarik cairan keluar dari tubuh dan Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.

3.Istirahat total (bed rest) selama masih demam.

4.Atasi demam dengan kompres di seluruh tubuh, termasuk ketiak, kepala, dan selangkangan untuk mentransfer suhu panas ke handuk kompres.

5.Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut dapat menimbulkan komplikasi perdarahan.

6.Minum obat penurun panas untuk mengurangi demam. Jangan lupa catat jam terjadinya demam untuk informasi ketika mengunjungi dokter.

Pemerintah dan masyarakat juga harus segera melakukan gerakan pencegahan demam berdarah agar tidak semakin meluas.

Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu :

1.Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu

2.Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu

3.Menutup rapat tempat penampungan air

4.Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti

5.Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah

6.Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah

7.Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras

8.Menggunakan kelambu saat tidur

9.Menanam tumbuhan pengusir nyamuk

10.Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian

11.Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi

12.menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.

Demikianlah informasi tentang demam berdarah yang lagi menjadi monster menakutkan di Jepara beserta langkah langkah pencegahan dan juga upaya pertolongan pertama jika menemukan atau sedang merawat penderita demam berdarah.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk masyarakat Indonesia khusunya masyarakat Jepara yang saat ini sedang di landa wabah demam berdarah bisa terselamatkan,dan semoga tidak akan ada lagi korban yang berjatuhan akibat monster pembunuh senyap demam berdarah ini.***

 

Editor: M. In`Amul Muttaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x