Cerita Abu Nawas Disuruh Raja Harun Al Rasyid Membangun Istana Di Awan, Bagaimana Ia Melakukannya?

1 Agustus 2022, 20:52 WIB
Hampir Dihukum Mati! Ini Pembelaan Abu Nawas Ikut Berak dengan Raja, Simak Cerita Pendeknya Disini /

MEDIA BLORA - Abu Nawas belum kembali. Kata istrinya ia bersama seorang Pendeta dan seorang Ahli Yoga sedang melakukan pengembaraan suci.

Padahal saat ini Baginda Raja Harun Al Rasyid amat membutuhkan bantuan Abu Nawas.

Beberapa hari terakhir ini Baginda Raja Harun Al Rasyid merencanakan membangun istana di awang-awang. Karena sebagian dari raja-raja negeri sahabat telah membangun bangunan-bangunan yang luar biasa.

Baginda Raja Harun Al Rasyid tidak ingin menunggu Abu Nawas lebih lama lagi. Beliau mengutus beberapa orang kepercayaannya untuk mencarinya.

Baca Juga: Cerita Cerdik Abu Nawas Menjadikan Raja Harun Al-Rasyid jadi Budak dan Menjualnya

Mereka tidak berhasil menemukan Abu Nawas kerena ternyata ia sudah berada di rumah ketika mereka baru berangkat.

Abu Nawas menghadap Baginda Raja Harun Al Rasyid dan Baginda Raja pun amat riang. Saking gembiranya beliau mengajak Abu Nawas bergurau.

Setelah saling tukar-menukar cerita-cerita lucu, lalu Baginda Raja Harun Al Rasyid mulai mengutarakan rencananya.

“Aku sangat ingin membangun istana di awang-awang agar aku lebih terkenal di antara rajaraja yang lain. Adakah kemungkinan keinginanku itu terwujud wahai Abu Nawas?” tanya Baginda Raja Harun Al Rasyid.

“Tidak ada yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini Paduka yang mulia,” kata Abu Nawas berusaha mengikuti arah pembicaraan Baginda Raja Harun Al Rasyid.

“Kalau menurut pendapatmu hal itu tidak mustahil diwujudkan maka aku serahkan sepenuhnya tugas ini kepadamu,” kata Baginda Raja Harun Al Rasyid puas.

Abu Nawas pun terperanjat. la menyesal telah mengatakan kemungkinan mewujudkan istana di awang-awang.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Membagi 5 Butir Telur untuk 3 Orang Secara Adil tanpa Dipecah, Ini Ide Cerdasnya

Tetapi nasi telah menjadi bubur. Kata-kata yang telah terlanjur didengar oleh Baginda Raja Harun Al Rasyid tidak mungkin ditarik kembali.

Baginda Raja Harun Al Rasyid memberi waktu Abu Nawas beberapa minggu. Rasanya tak ada yang lebih berat baginya kecuali tugas yang diembannya sekarang.

Jangankan membangun istana di langit, membangun sebuah gubuk kecil pun sudah merupakan hal yang mustahil dikerjakan.

“’Hanya Tuhan saja yang mampu melakukannya,” gumam Abu Nawas.

Hari-hari berlalu seperti biasa tak ada yang dikerjakan Abu Nawas kecuali memikirkan bagaimana membuat Baginda Raja Harun Al Rasyid merasa yakin kalau yang dibangun itu benar-benar istana di langit. Seluruh ingatannya dikerahkan dan dihubung-hubungkan.

Abu Nawas bahkan berusaha menjangkau masa kanak-kanaknya. Sampai ia ingat bahwa dulu ia pernah bermain layang-iayang.

Dan inilah yang membuat Abu Nawas girang. Ia tidak menyianyiakan waktu lagi. Ia bersama beberapa kawannya merancang layang-Iayang raksasa berbentuk persegi empat.

Setelah rampung baru Abu Nawas melukis pintu-pintu serta jendela-jendela dan ornamen-omamen lainnya.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Kedatangan Tamu yang Mengaku Menantu Allah, Seperti Ini Cara Cerdas yang Dilakukannya

Ketika semuanya selesai, Abu Nawas dan kawan-kawannya menerbangkan layang-layang raksasa itu dari suatu tempat yang dirahasiakan.

Begitu layang-layang raksasa berbentuk istana itu mengapung di angkasa, penduduk  negeri gempar dan Baginda Raja Harun Al Rasyid girang bukan kepalang.

Benarkah Abu Nawas berhasil membangun istana di langit?

Dengan tidak sabar beliau di dampingi beberapa orang pengawal bergegas menemui Abu Nawas.

Abu Nawas berkata dengan bangga kepada Baginda Raja Harun Al Rasyid.

“Paduka yang mulia, istana pesanan Paduka telah rampung,” kata Abu nawas merendah.

Engkau benar-benar hebat wahai Abu Nawas.” kata Baginda Raja Harun Al Rasyid memuji Abu Nawas.

Terima kasih Baginda yang mulia,” kata Abu Nawas.

“Lalu bagaimana caranya aku ke sana?” tanya Baginda.

“Dengan tambang Paduka yang mulia,” kata Abu Nawas dengan tenang.

“Kalau begitu siapkan tambang itu sekarang. Aku ingin segera meihat istanaku dari dekat,“ kata Baginda Raja Harun Al Rasyid tidak sabar. 

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Membuat Manusia Bertelur, Seperti Apa Kisahnya?

“Hamba Paduka yang mulia. Hamba kemarin lupa memasang tambang itu Sehingga seorang kawan hamba tertinggal di sana dan tidak bisa turun.” kata Abu Nawas mulai berkelit.

“Bagaimana dengan engkau sendiri Abu Nawas? Dengan apa engkau turun ke bumi?” tanya Baginda Raja Harun Al Rasyid.

“Dengan menggunakan sayap Paduka yang mulia, ” kata Abu Nawas dengan bangga.

“Kalau begitu buatkan aku sayap supaya aku bisa terbang ke sana,” kata Baginda Raja.

”Paduka yang mulia sayap itu hanya bisa diciptakan dalam mimpi,” kata Abu Nawas menjelaskan.

“Engkau berani mengatakan aku gila sepertimu?” tanya Baginda Raja Harun Al Rasyid dan sambil melotot.

“Ya, Baginda. Kurang lebih seperti itu.” jawab Abu Nawas tangkas.

“Apa maksudmu?” tanya Baginda Raja Harun Al Rasyid lagi.

Baca Juga: Cerita Rasulullah tentang 2 Orang Satunya Masuk Surga dan Satunya Masuk Neraka karena Seekor Lalat

”Baginda tahu bahwa membangun istana di awang-awang adalah pekerjaan yang mustahil dilaksanakan. Tetapi Baginda tetap menyuruh hamba mengerjakannya. Sedangkan hamba juga tahu bahwa pekerjaan itu mustahil dikerjakan. Tetapi hamba tetap menyanggupi titah Baginda yang tidak masuk akal itu.” kata Abu Nawas berusaha menjelaskan kepada Baginda Raja Harun Al Rasyid.

Tanpa menoleh Baginda Raja kembali ke istana diiringi para  pengawalnya.

Abu Nawas berdiri sendirian sambi memandang ke atas melihat istana terapung di awang-awang.

“Sebenarnya siapa diantara kita yang gila?” tanya Baginda Raja Harun Al Rasyid mulai jengkel.

“Hamba kira kita berdua sama-sama tidak waras, Tuanku.” jawab Abu Nawas tanpa ragu.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler