Cerita Cerdik Abu Nawas Menjadikan Raja Harun Al-Rasyid jadi Budak dan Menjualnya

- 1 Agustus 2022, 20:48 WIB
Kadangkala untuk menunjukkan sesuatu kepada sang Baginda Raja Harun Al-Rasyid, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan.
Kadangkala untuk menunjukkan sesuatu kepada sang Baginda Raja Harun Al-Rasyid, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan. /Tangkapan layar Abot Story /

MEDIA BLORA - Kadangkala untuk menunjukkan sesuatu kepada sang Baginda Raja Harun Al-Rasyid, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan.

Menurut Abu Nawas, Baginda Raja Harun Al-Rasyid harus mengetahuinya dengan mata kepala sendiri bahwa masih banyak di antara rakyatnya yang hidup sengsara. Ada saja praktek jual beli budak di kalangan masyarakat kerajaan.

Dengan tekad bulat Abu Nawas merencanakan menjual Baginda Raja Harun Al-Rasyid.

Karena menurut Abu Nawas hanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid yang paling patut untuk dijual.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Membagi 5 Butir Telur untuk 3 Orang Secara Adil tanpa Dipecah, Ini Ide Cerdasnya

Bukankah selama ini Baginda Raja Harun Al-Rasyid selalu mempermainkan dirinya dan menyengsarakan pikirannya.

Maka sudah sepantasnyalah kalau sekarang giliran Abu Nawas menghadap dan berkata kepada Baginda Raja Harun Al-Rasyid.

“Ada sesuatu yang amat menarik yang akan hamba sampaikan hanya kepada Paduka yang mulia” kata Abu Nawas ‘

“Apa itu wahai Abu Nawas?”tanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid langsung tertarik.

“Sesuatu yang hamba yakin belum pernah terlintas di dalam benak Paduka yang mulia,” kata Abu Nawas meyakinkan.

“Kalau begitu cepatlah ajak aku ke sana untuk menyaksikannya,” kata Baginda Raja Harun Al-Rasyid tanpa rasa curiga sedikit pun.

“Tetapi Baginda ,” kata Abu Nawas sengaja tidak melanjutkan kalimatnya.

“Tetapi apa?” tanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid tidak sabar.

“Bila Baginda tidak menyamar sebagai rakyat biasa maka pasti nanti orang-orang akan banyak yang ikut menyaksikan benda ajaib itu,” kata Abu Nawas.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Kedatangan Tamu yang Mengaku Menantu Allah, Seperti Ini Cara Cerdas yang Dilakukannya

Karena begitu besar keingintahuan Baginda Raja Harun Al-Rasyid, maka beliau bersedia menyamar sebagai rakyat biasa seperti yang diusulkan Abu Nawas.

Kemudian Abu Nawas dan Baginda Raja Harun Al-Rasyid berangkat menuju ke sebuah hutan.

Setibanya di hutan Abu Nawas mengajak Baginda Raja Harun Al-Rasyid mendekati sebuah pohon yang rindang dan memohon Baginda Raja menunggu di situ.

Sementara itu Abu Nawas menemui seorang Badui yang pekerjaannya menjual budak.

Abu Nawas mengajak pedagang budak itu untuk melihat calon budak yang akan dijual kepadanya dari jarak yang agak jauh.

Abu Nawas beralasan bahwa sebenarnya calon budak itu adalah teman dekatnya. Sebenarnya Abu Nawas tidak tega menjualnya di depan mata.

Setelah pedagang budak itu memperhatikan dari kejauhan ia merasa cocok.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Membuat Manusia Bertelur, Seperti Apa Kisahnya?

Abu Nawas pun membuatkan surat kuasa yang menyatakan bahwa pedagang budak sekarang mempunyai hak penuh atasdiri orang yang sedang duduk di bawah pohon rindang itu.

Abu Nawas pergi begitu menerima beberapa keping uang emas dari pedagang budak itu.

Baginda Raja Harun Al-Rasyid masih menunggu Abu Nawas di situ ketika pedagang budak menghampirinya.

Baginda Raja belum tahu mengapa Abu Nawas belum juga menampakkan batang hidungnya. Baginda juga merasa heran mengapa ada orang lain di situ.

“Siapa engkau?” tanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid kepada pedagang budak.

“Aku adalah tuanmu sekarang,” kata pedagang budak kasar.

Tentu saja pedagang budak itu tidak mengenali Baginda Raja Harun Al-Rasyid dalam pakaian yang amat sederhana.

“Apa maksud perkataanmu tadi?” tanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid dengan wajah merah padam.

Baca Juga: Berikut Doa Mustajab Untuk Obat Berbagai Penyakit Dan Membuat Otak Anak Cerdas Menurut Syekh Ali Jaber

“Abu Nawas telah menjual engkau kepadaku dan inilah surat kuasa yang baru dibuatnya,” kata pedagang budak dengan kasar.

“Abu Nawas menjual diriku kepadamu?” kata Baginda Raja Harun Al-Rasyid makin murka.

“Ya!” bentak pedagang budak.

“Tahukah engkau siapa aku ini sebenarnya?” tanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid geram.

‘Tidak dan itu tidak perlu,” kata pedagang budak seenaknya.

Lalu ia menyeret budak barunya ke belakang rumah. Sultan Harun Al-Rasyid diberi parang dan diperintahkan untuk membelah kayu.

Begitu banyak tumpukan kayu di belakang rurnah Badui itu sehingga memandangnya saja Sultan Harun Al-Rasyid sudah merasa ngeri, apalagi harus mengerjakannya.

“Ayo kerjakan!” bentak Badui itu.

Sultan Harun Al-Rasyid mencoba memegang kayu dan mencoba membelahnya, namun si Badui melihat cara Sultan Harun Al-Rasyid memegang parang merasa aneh.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Mengungkapkan Satu Amalan Di Waktu Subuh Yang Membuat Malaikat Mendatangi Rumah Kita

“Kau ini bagaimana, bagian parang yang tumpul kau arahkan ke kayu, sungguh bodoh sekali!” seru Badui itu marah. .

Sultan Harun Al-Rasyid mencoba membalik parang hingga bagian yang tajam terarah ke kayu.

Ia mencoba membelah namun tetap saja pekerjaannya terasa aneh dan kaku bagi si Badui.

“Oh, beginikah derita orang-orang miskin mencari sesuap nasi, harus bekerja keras lebih dahulu. Wah lama-lama aku tak tahan juga,” gumam Sultan Harun Al-Rasyid.

Si Badui menatap Sultan Harun Al-Rasyid dengan pandangan heran dan lama-lama menjadi marah. Ia merasa rugi barusan membeli budak yang bodoh.

“Hai Badui! Cukup semua ini aku tak tahan,” kata sang Sultan Harun Al-Rasyid.

“Kurang ajar kau budakku harus patuh kepadaku!” kata Badui itu sembari memukul baginda.

Baca Juga: Disebut Sosok yang Memiliki Bala Tentara Gaib, Ternyata Ini Khodam Pendamping Presiden Jokowi

Tentu saja Baginda Raja Harun Al-Rasyid yang tak pernah disentuh orang, ia menjerit keras saat dipukul kayu.

“Hai badui! Aku adalah rajamu, Sultan Harun AI Rasyid,” kata Baginda sambil menunjukkan tanda kerajaannya.

Pedagang budak itu kaget dan mulai mengenal Baginda Raja Harun Al-Rasyid.

Ia pun langsung menjatuhkan diri sembari menyembah Baginda Raja Harun Al-Rasyid.

Baginda Raja Harun Al-Rasyid mengampuni pedagang budak itu karena ia memang tidak tahu.

Tetapi kepada Abu Nawas Baginda Raja Harun Al-Rasyid amat murka dan gemas.

Ingin rasanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid meremas-remas tubuh Abu Nawas seperti telur.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah