“Usianya 1-17 tahun ya, dari berbagai provinsi. DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kepulauan Babilonia, dan Jawa Timur,” kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi.
Dari 15 kasus tersebut, empat di antaranya masuk klasifikasi tertunda karena telah melewati serangkaian tes, seperti hepatitis A, B, C, D, E dan adenovirus.
Hasil tes hepatitis E dan adenovirus baru bisa diketahui hingga dua minggu setelah tes.
“Mereka semua dirawat di rumah sakit. Ada yang dirawat di rumah sakit biasa, ada yang dirawat intensif," kata Nadia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan bahwa virus hepatitis akut ini ditularkan melalui konsumsi makanan yang melewati mulut.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan seperti rajin mencuci tangan dan pola hidup bersih dan sehat.
"Jadi kalau kita rajin cuci tangan, kita urus anak-anak kita," kata Budi dalam keterangan tertulis.
Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi dan berdiskusi dengan WHO dan beberapa negara Eropa untuk mengetahui penyebab penyakit misterius ini.
“Intinya belum 100 persen jelas virus mana yang menyebabkan hepatitis akut ini.