MEDIA BLORA – Masyarakat dirasa perlu mengetahui tentang penyakit Empty Sella Syndrome atau sering disingkat ESS ini. Kenali penyebab dan gejalanya untuk pencegahan dini.
Empty Sella Syndrome (ESS) termasuk penyakit yang masih asing di telinga masyarakat. Penderita penyakit ESS menyebabkan tidak tahan pada suhu dingin, penglihatannya kerap terganggu, dan badannya kaku saat sedang kambuh.
ESS merupakan kondisi langka yang menyebabkan adanya gangguan pada sella tursika, sebuah celah kecil pada tulang di dasar otak yang dapat menahan dan melindungi kelenjar pituitari.
ESS sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni ESS primer dan ESS sekunder. Berikut penjelasannya yang dikutip dari beberapa sumber.
Empty Sella Syndrome Primer
Pada ESS primer, sella tursika terbentuk sedemikian rupa dan cairan di tulang belakang dapat bocor ke dalamnya.
Penumpukan cairan tersebut kemudian menekan kelenjar pituitari sehingga sella tursika pasiennya akan kosong. Itulah mengapa penyakit satu ini dinamai dengan sebutan Empty Sella Syndrome.
Hingga kini, penyebab empty sella syndrome primer belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini kerap dikaitkan dengan cacat lahir yang menyebabkan adanya sobekan kecil pada lapisan pembungkus otak.