Debu Beterbangan di Musim Kemarau Mengakibatkan Penyakit Selain Batuk. Waspadalah!

- 6 September 2022, 08:20 WIB
Ilustrasi batuk
Ilustrasi batuk /Syalzhabillah/Mikael Blomkvist

MEDIA BLORA – Musim kemarau menjadikan debu beterbangan yang secara tidak langsung terhirup manusia. Waspada dampaknya bagi kesehatan, bukan menyebabkan batuk saja.

Memasuki musim kemarau seperti saat ini paparan debu dalam kehidupan sehari-hari sering kali sulit untuk dihindari.

Ketika musim kemarau, panas dan teriknya cuaca serta hujan yang kian jarang turun – menyebabkan lingkungan menjadi lebih kering.

Tak hanya itu, debu yang beterbangan juga rentan mengandung kuman penyakit. Akibatnya, tubuh menjadi rentan terkena penyakit, khususnya jika daya tahan tubuh menurun.

Baca Juga: Memasuki Puncak Musim Kemarau, Waspada Munculnya Penyakit Terutama Diare

Debu yang terhirup secara terus-menerus atau dalam jumlah berlebih berisiko pada kesehatan. Meskipun tubuh manusia memiliki berbagai sistem pertahanan untuk menangkal bahaya dari menghirup debu.

Debu akan merangsang timbulnya reaksi berlebihan dari sistem imun terhadap zat asing. Dampaknya muncul gangguan pernapasan seperti batuk, bersin, hidung tersumbat, dan hidung berair.

Selain itu, memicu munculnya masalah kulit berupa alergi rinitis yang bisa menimbulkan gejala seperti mata gatal, merah, dan berair.

Saat terhirup, debu yang berukuran lebih besar biasanya akan terperangkap dalam hidung dan mulut. Jenis debu ini selanjutnya bisa dikeluarkan dengan mudah ketika menghembuskan napas melalui hidung, batuk, atau bersin.

Halaman:

Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah