MEDIA BLORA - Banyak sekali orang merasa sudah hidup sehat mengurangi minyak, tapi tetap mengalami gejala kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Ternyata melakukan kebiasaan yang tidak disadari seperti ini bisa meningkatkan masalah kesehatan pada tubuh.
Berikut 4 penyebab kolesterol dan tekanan darah tinggi naik:
1. Memanaskan ulang makanan terutama makanan berkaldu.
Memanaskan ulang makanan berkaldu seperti rawon, Kare, sop itu memang enak rasanya, Namun ternyata itu bisa merubah lemak dalam daging menjadi tinggi kolesterol dan lemak trans
Sehingga walaupun dikonsumsi sedikit saja itu bisa menumpuk dan meningkatkan kadar kolesterol.
Apalagi biasanya makanan ini tinggi akan garam sehingga akan meningkatkan resiko penyakit tekanan darah tinggi pada tubuh.
2. Menggunakan minyak yang sama berulang kali.
Hal ini paling sering untuk yang suka belanja di luar, seperti beli gorengan.
ketika minyak goreng terkena panas dengan adanya udara dan air dari makanan, saat menumis maupun menggoreng itu dapat terjadi oksidasi asam lemak.
Sebenarnya oksidasi asam lemak ini baik untuk menambah rasa enak pada makanan yang digoreng, jadi renyah, kriuk-kriuk, gurih.
Namun oksidasi ini bisa menghasilkan zat lain yaitu aldehida, keton, dan alkohol.
Aldehida dalam jumlah kecil itu aman dalam tubuh, namun jika aldehida ini terus-menerus dipanaskan sampai titik Asap minyak dapat menimbulkan berbagai jenis masalah kesehatan pada tubuh.
Titik asap ini adalah titik ketika minyak saat dipanaskan mulai berasap.
Jadi muncul asap berwarna biru kehitaman di atas penggorengan.
Titik asap ini akan mempercepat penguraian trigliserida menjadi asam lemak dan akrolein.
Pada minyak yang sudah mencapai titik asap dan mengandung akrolein adalah baunya menyengat saat digunakan memasak, makanan terasa tengik, dan rasanya serak dan gatal di area tenggorokan, Minyak cepat habis saat digunakan memasak, baunya terasa tidak nyaman dan pengap, serta asapnya berwarna hitam.
Normalnya titik asap minyak kelapa itu sekitar 223 derajat Celcius.
namun ketika dipanaskan dan digunakan berulang kali terus menerus, asap itu akan menurun hingga 50% dan meningkatkan resiko kesehatan pada tubuh.
Bahkan di Eropa itu ada batas titik asap minyak goreng bekas, maksimal di atas 170 derajat celcius.
Jika di bawah itu maka minyak goreng harus dibuang dan tidak boleh digunakan lagi.
3. Menggoreng makanan bertepung
Gorengan tempe, bakwan jagung, tahu isi, pisang goreng, itu menjadi makanan umum di kalangan masyarakat Indonesia.
Makanan ini tinggi akan tepung serta gula, ketika digoreng akan meningkatkan kalorinya lebih banyak lagi.
Apalagi jika makanan ini digoreng dengan Deep fry atau Minyaknya banyak dengan suhu yang teramat sangat tinggi ini bisa mengubah struktur kimia dari lemak.
Sehingga tubuh bisa semakin sulit untuk memecah lemak tersebut menjadi trigliserida dan lemak Trans.
Lemak Trans yang menumpuk pada tubuh akan semakin meningkatkan resiko kolesterol tinggi, kanker, sakit jantung, diabetes, bahkan kegemukan.
Walaupun kalian hanya makan gorengan satu hari sekali tapi kalau gorengannya berasal dari penggorengan minyak yang digunakan berulang kali terus-menerus dan sudah mencapai titik Asap, maka itu bisa meningkatkan kadar lemak jenuh, lemak Trans, dan trigliseridanya.
Dimana ketika dikonsumsi jelas saja langsung meningkatkan kadar kolesterol tubuh secara Dahsyat.
4. Salah menggunakan minyak
Banyak sekali minyak-minyak yang mengandung omega 3 dan omega 6 untuk kesehatan tubuh.
Biasanya digunakan sebagai campuran salad maupun makanan penambah rasa pada minyak.
Namun minyak sayur yang tinggi akan lemak Omega 6 ini ketika dipanaskan dalam suhu yang tinggi dan jangka waktu lama itu akan merusak kandungan asam lemaknya dan meningkatkan kadar aldehida, Sehingga membahayakan pada tubuh.
Jadi sangat disayangkan, sudah beli minyak mahal-mahal namun digunakan dengan salah malah akan semakin meracuni tubuh.
Baca Juga: Ampuh Mengatasi Berbagai Macam Penyakit, Inilah 6 Manfaat Buah Mengkudu Bagi Kesehatan
Lalu Bagaimana cara yang sehat untuk menggunakan minyak goreng?
Yang pertama usahakan untuk menggoreng dan memasak menggunakan minyak sendiri dari rumah.
Hindari beli gorengan di luar, karena kita tidak tahu gorengan di luar itu berapa kali sudah minyaknya digunakan dan dipanaskan berulang kali.
Yang kedua gunakan minyak sayur sekali pakai saja, terutama seperti minyak biji matahari, olive oil, minyak jagung, dan gunakan dengan api kecil dengan waktu sekitar 5-10 menit hanya untuk menumis bumbu.
Paling bagus malah dimakan langsung jadi digunakan sebagai campuran salad dan penambah rasa saja untuk mencegah terbentuknya titik Asap pada minyak.
Paling bagus gunakanlah minyak zaitun untuk menumis dan menggoreng karena punya titik Asap lebih rendah.
Gunakan hanya satu kali menumis dengan api kecil dan waktu sekitar 5-10 menit saja untuk menghindari munculnya titik Asap pada minyak kalian.
Gunakanlah minyak kelapa jika memang ingin menggoreng dengan banyak minyak dan minimalkan gorengan 1 minggu sekali.
Kalau bisa pilih opsi lain seperti menggunakan air fryer atau memanggang dan merebus.
Selain itu Usahakanlah pakai api kecil saat melakukan Deep fry untuk meminimalkan resiko titik asap pada minyak.
Batasi penggunaan ulang sebanyak 2-3 kali pada minyak kelapa untuk menghindari resiko bahaya pada tubuh.
Sebelum digunakan Jangan lupa untuk menyaring minyak dengan kain tipis untuk menangkap partikel makanan tersisa sehingga tidak meningkatkan resiko perubahan minyak, lalu simpanlah minyak di tempat yang sejuk dan lembab sehingga bisa digunakan lagi di kemudian hari.
Buanglah minyak terutama jika sudah berbusa, berbau tengik, tidak sedap, dan makanan terasa gatal dan tidak enak sekali dan baunya berubah saat dikonsumsi.
Selain itu menghindari penggunaan cutil plastik karena Cutil ini bisa terurai di dalam minyak yang tidak sadar terikut termakan oleh tubuh.
Baca Juga: Wajib Dicoba, Inilah 5 Bahan Alami yang Sangat Manjur untuk Mengobati Radang Amandel
Demikialah beberapa tips dalam penggunaan minyak yang sehat seperti dilansir dari Channel YouTube Emasuperr.***