Mendagri Tito Karnavian Mendorong Alternatif Karbohidrat di Tengah Lonjakan Harga Beras

4 Oktober 2023, 14:36 WIB
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian Menyarankan Masyarakat untuk Tidak Tergantung Pada Nasi. /Foto: Humas Setkab/Agung

MEDIA BLORA - Harga beras yang terus melonjak telah menjadi perhatian serius bagi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Dalam upaya merespons tantangan ini, Mendagri Tito Karnavian telah mengajukan permintaan kepada masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada nasi sebagai sumber utama karbohidrat mereka.

Langkah ini diambil untuk mengatasi dampak lonjakan harga beras yang terjadi di pasar.

Baca Juga: Menyiasati Lonjakan Harga Beras: Mendagri Tito Karnavian Mendorong Diversifikasi Konsumsi Karbohidrat

Tito Karnavian, yang juga merupakan seorang jenderal polisi senior, memahami bahwa harga beras yang tinggi dapat memberikan tekanan ekonomi dan sosial pada masyarakat.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat mencari alternatif sumber karbohidrat yang lebih terjangkau dan sehat.

Salah satu saran dari Mendagri adalah untuk beralih ke makanan seperti ubi, singkong, papeda, dan jagung sebagai alternatif sumber karbohidrat.

Dia menekankan bahwa pilihan-pilihan ini bukan hanya lezat tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi.

Beberapa contoh alternatif yang disarankan oleh Tito Karnavian termasuk ubi jalar, sorgum, dan sukun.

Ini adalah makanan pokok yang beragam dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat.

Lebih lanjut, Tito Karnavian memberikan wawasan mengenai dampak kesehatan dari konsumsi berlebihan nasi.

Dia mencatat bahwa nasi dapat meningkatkan risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya terutama ketika dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Juga: Dari Pernikahan Palsu ke Kehidupan yang Penuh Kekerasan, Kisah Ida Susanti

Dalam pengalamannya sendiri, Tito Karnavian telah mulai menggantikan nasi dengan berbagai jenis alternatif beras seperti sukun, ubi, dan keladi.

Upaya untuk menggalakkan diversifikasi konsumsi karbohidrat ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras.

Dengan beragamnya sumber karbohidrat yang digunakan oleh masyarakat, diharapkan permintaan terhadap beras akan menurun, dan pada akhirnya, harga beras diharapkan akan kembali turun.

Tito Karnavian menekankan pentingnya agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada beras, terutama dengan meningkatnya harga beras akibat pasokan yang berkurang akibat fenomena kemarau berkepanjangan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa harga beras eceran meningkat 5,61 persen secara bulanan pada bulan September 2023, mencapai kenaikan tertinggi sejak Februari 2018.

Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber, Harga beras di tingkat penggilingan dan grosir juga mengalami kenaikan yang signifikan secara bulanan dan tahunan.

Mendagri Tito Karnavian menunjukkan keprihatinannya terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan harga beras yang tinggi.

Dengan mengedepankan alternatif karbohidrat yang lebih terjangkau dan sehat, ia berharap dapat membantu masyarakat mengatasi masalah ini.

Baca Juga: Pernikahan yang Mengejutkan, Ida Susanti Ungkap Identitas Sejati Suaminya

Sembari mendorong diversifikasi konsumsi karbohidrat, Tito Karnavian berharap agar masyarakat dapat menghadapi lonjakan harga beras dengan lebih baik, serta menjaga kesehatan mereka melalui pilihan makanan yang lebih seimbang.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler