Skandal Tapera: Dari Dana Tak Kembali Hingga Dugaan Korupsi Rp 1 Triliun

5 Juni 2024, 12:18 WIB
Ilustrasi, Kasus Tapera /

MEDIA BLORA - Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menjadi perbincangan hangat di Indonesia.

Program ini mendapat sorotan karena beberapa kasus dan kontroversi.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan bahwa Tapera tidak mengembalikan uang simpanan senilai Rp 567,4 miliar kepada 124.960 peserta yang sudah pensiun atau meninggal dunia.

Uang ini seharusnya dikembalikan, namun karena kesalahan data dan sistem, dana tersebut tidak tersalurkan.

Baca Juga: Motif Cemburu: Pria di Pati Aniaya dan Bunuh Mantan Kekasih

BP Tapera telah mengakui temuan BPK dan menyatakan sedang menindaklanjutinya dengan melakukan verifikasi dan validasi data peserta.

Mereka berkomitmen untuk menyelesaikan pengembalian dana tersebut secepatnya.

Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber, Beredar informasi tentang dugaan korupsi dana kelolaan Tapera yang mencapai Rp 1 triliun.

Kasus ini menyeret mantan Direktur Utama Taspen, Antonius N.S Kosasih, sebagai tersangka.

Dugaan korupsi ini melibatkan investasi yang dilakukan oleh Tapera dengan pihak-pihak yang tidak memiliki reputasi baik.

KPK sedang menyelidiki kasus ini untuk mengungkap modus dan aktor-aktor yang terlibat.

Tapera telah menyatakan akan bekerja sama dengan KPK dalam proses penyelidikan.

Rencana pemotongan gaji pekerja sebanyak 3% untuk iuran Tapera menuai kritik dan protes dari masyarakat.

Pemotongan ini dianggap memberatkan pekerja, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil.

Masyarakat juga mempertanyakan efektivitas Tapera dalam mencapai tujuannya, yaitu membantu masyarakat mendapatkan rumah yang layak.

Kekhawatiran ini muncul karena masih banyaknya masalah dalam pengelolaan Tapera, seperti temuan BPK dan dugaan korupsi.

Baca Juga: Cinta Beralih, Nyawa Melayang: Pria di Pati Bunuh Mantan Kekasih yang Ketahuan Bertunangan

BP Tapera telah menanggapi temuan BPK dan menyatakan sedang menindaklanjutinya.

Terkait dugaan korupsi, BP Tapera menyatakan akan bekerja sama dengan KPK.

BP Tapera juga telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan transparansi, seperti:

  • Memublikasikan laporan keuangan dan kinerja Tapera secara berkala di situs web resmi.
  • Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang Tapera.
  • Meningkatkan komunikasi dengan para pemangku kepentingan.

Meskipun Tapera bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan rumah yang layak, program ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Baca Juga: Tragedi Cinta Berujung Petaka, Pria di Pati Tega Bunuh Mantan Kekasih Karena Cemburu

Perlu ada upaya transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik untuk membangun kepercayaan publik terhadap Tapera.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler