Menag Yaqut dan Gus Yahya Bertemu dengan Megawati Selama Lebih Dari 2.5 Jam

- 8 April 2022, 17:01 WIB
Menag Yaqut dan Gus Yahya bertemu dengan Megawati selama lebih 2.5 jam.
Menag Yaqut dan Gus Yahya bertemu dengan Megawati selama lebih 2.5 jam. /Kemenag//Tangkapan Layar Kemenag

MEDIA BLORA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf Gus Yahya) dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).

Pertemuan itu digelar di rumah kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta pada Rabu, April 2022.

"Pertemuan dengan Ketua Umum PBNU dan Menteri Agama RI membahas hal-hal yang strategis bagi masa depan bangsa dan negara," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, Kamis, 7 April 2022.

Baca Juga: Cuti Bersama Lebaran Idul Fitri Masuk SKB 3 Menteri, Berikut Daftar Libur Nasional Dalam SKB Terbaru

Hasto mengatakan, bahwa dalam pertemuan itu juga hadir Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, dan Bendahara Umum PBNU Mardani Maming.

Hasto menyebutkan, pertemuan itu berlangsung selama lebih dari 2,5 jam.

Menurut Hasto, pertemuan yang membahas hal-hal strategis masa depan bangsa dan menceritakan tentang pengalaman Megawati dan Gusdur.

"Ibu Megawati banyak menceritakan pengalaman beliau bersama dengan Gus Dur, berziarah ke makam para Wali Songo, dan bagaimana situasi yang sulit ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter, Orde Baru," kata Hasto.

Sementara itu, Hasto mengatakan, jika Gus Yahya menyampaikan bagaimana skala prioritas kepemimpinannya untuk membangun NU.

Hasto mengatakan, Gus Yahya ingin membangun NU dengan lebih melibatkan secara aktif merangkul berbagai komponen bangsa.

"Kultur NU yang memang terlahir sebagai solusi atas berbagai persoalan bangsa, namun sekaligus memberikan arah bangsa ke depan," kata Hasto.

Dalam hal ini, Gus Yaqut meminta Pancasila betul-betul dipahami semangatnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun, aman dan bergotong royong.

"Semua menyepakati pentingnya menggandeng seluruh komponen bangsa agar membangun kesadaran terhadap berbagai ancaman yang bersifat ideologis yang bertujuan memecah belah bangsa," kata Hasto.

Selanjutnya Hasto mengatakan, bahwa Megawati berulang kali mengucap syukur menjadi warga negara Indonesia yang memiliki dasar Pancasila.

Menurutnya, tanpa Pancasila tidak akan ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pembumian Pancasila melalui jalan Trisakti itulah yang harus dikedepankan," tambah Hasto.

Hasto menjelaskan, PDIP melihat NU memiliki peran yang begitu besar dalam sejarah perjuangan bangsa.

PDI-P mencatat bahwa sejarah kepeloporan NU sejak berdiri pada tahun 1926 dan memiliki visi dalam membangun semangat kebangsaan, menggelorakan tekad perjuangan kemerdekaan Indonesia saat melawan penjajah.

"Serta berperan sangat penting dalam konsolidasi negara guna membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia," pungkas Hasto.***

Editor: Moh. Ali Ridlo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah