Kapan Lebaran 2022? Berikut Hasil Hisab Kemenag

- 26 April 2022, 08:48 WIB
Berikut hasil hisab Kementerian Agama (Kemenag) berkenaan dengan penetapan 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022.
Berikut hasil hisab Kementerian Agama (Kemenag) berkenaan dengan penetapan 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022. /kemenag.go.id/

MEDIA BLORA - Berikut hasil hisab Kementerian Agama (Kemenag) berkenaan dengan penetapan 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022.

Kapan Lebaran 2022 atau 1 Syawal 1443 H menjadi salah satu pertanyaan yang kini banyak sekali ditanyakan oleh masyarakat Indonesia. Utamanya yang beragama Islam.

Ada beberapa metode untuk menetapkan kapan 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022. Salah  satunya adalah metode hisab.

Kemenag melakukan perhitungan posisi hilal secara hisab sebagai bagian dari proses penentuan awal bulan. Termasuk dalam hal ini adalah penentuan 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Mudik Lebih Awal, Hindari 28-30 April 2022

Jika memang seperti itu, lalu kapa Lebaran 2022 atau 1 Syawal 1443 H berdasarkan hasil hisab Kemenag?

Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Posisi hilal saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang sudah mencapai ketinggian 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022. Sudut elongasi dari hilal pun dikatakan sudah mencapai antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," kata Kamaruddin Amin dalam keterangannya, Senin 25 April 2022.

Baca Juga: Banyak Ditanyakan, Berikut Besaran THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengungkapkan adanya potensi hilal yang terlihat pada pelaksanaan sidang isbat.

Pihaknya menyebut, konjungsi (ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia sudah terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu, 1 Mmei 2022 pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.

Baca Juga: Kemungkinan Lebaran Pemerintah dan Muhammadiyah Jatuh di Hari yang Sama, Yakni Tanggal ini

"Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh)," terang Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono.

Sementara itu, elongasi saat matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh).

Berikut juga didapat data umur bulan saat matahari terbenam, selisih terbenamnya matahari dan bulan, hingga kecerlangan bulan saat matahari terbenam.

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah Menurut BRIN dan BMKG, Catat Tanggalnya

Rahmat mengatakan, hilal Idul Fitri 1443 H dapat terlihat pada Minggu, 1 Mei 2022. Dengan catatan, hal tersebut masih bergantung dengan kondisi cuaca saat pengamatan di lokasi pengamatan hilal.

Dengan demikian, untuk mengetahui kapan lebaran 2022 tiba, Anda dapat menunggu hasil keputusan sidang isbat yang akan digelar Kemenag pada Minggu, 1 Mei 2022 mendatang.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah