Network
MEDIA BLORA - Rencana NIK otomatis jadi NPWP tampaknya akan terealisasi pada tahun depan.
Direktorat Jenderal Pajak bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil akan mengoperasikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Jadi secara sederhananya adalah NIK akan otomatis menjadi NPWP.
Program ini bertujuan meningkatkan kemudahan bagi wajib pajak dalam mengakses dan menerima layanan perpajakan.
Selain itu, integrasi NIK menjadi NPWP juga bertujuan memperkuat upaya penegakan kepatuhan perpajakan.
Kabar tentang rencana NIK menjadi NPWP ini tentu menjadikan masyarakat bertanya tanya, apakah nantinyak semua orang akan membayar pajak?
Baca Juga: Raih Emas, Tim Bola Voli Putra SEA Games Indonesia, Berhasil Permalukan Vietnam di Final
Pertanyaan tersebut sebenarnya sudah dijawab oleh Menkeu Sri Mulyani.
Sri Mulyani Indrawati menjelaskan jika tidak semua orang yang memiliki NIK atau NPWP wajib membayar pajak.
Akan tetapi, ada beberapa golongan yang otomatis akan membayar pajak.
Setidaknya ada syarat khusus seseorang menjadi wajib pajak dan harus rutin membayar pajak.
Masyarakat yang wajib membayar pajak penghasilan paling minimal adalah yang sudah mempunyai pendapatan hingga Rp 4,5 juta per bulan atau sekitar Rp 54 juta selama setahun.
Untuk masyarakat yang gajinya masih di bawah Rp 4,5 juta per bulan atau Rp 54 juta per tahun maka orang tersebut tidak wajib melakukan pembayaran pajak.
Baca Juga: Klasemen Terkini Perolehan Medali SEA Games 2021, Posisi Indonesia Di Peringkat Ketika Semakin Kuat
Golongan ini penghasilannya masih termasuk ke dalam pendapatan tidak kena pajak dan kewajiban pajaknya adalah 0%.
Setidaknya itulah ulasan tentang rencana pemerintah yang akan mengintegrasikan NIK menjadi NPWP.***
