BMKG “Fenomena La Nina Akibatkan Musim Hujan Datang Lebih Awal di Indonesia”. Berikut Selengkapnya!

- 31 Desember 2022, 06:51 WIB
Ilustrasi : Hujan
Ilustrasi : Hujan /Tangkapan layar/Youtube Kunci Sehat

MEDIA BLORA – Musim hujan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang datangnya lebih awal dari perkiraan. Diketahui fenomena La Nina sebagai penyebabnya.

Musim hujan pada tahun 2022/2023 datang lebih awal dibandingkan normalnya. Berdasarkan  informasi geografis, hujan akan turun bulan Oktober sampai Maret tiap tahunnya di Indonesia.

Namun, seperti yang dapat dirasakan oleh sebagian warga Indonesia, hujan sudah turun sejak Agustus, hingga saat ini di ujung akhir 2023.

Cuaca mendung sering menyelimuti wilayah Indonesia jelang akhir tahun 2022 saat ini. Bencana banjir pun telah melanda di beberapa daerah.

Baca Juga: Berikut Doa Supaya Hujan Berhenti, di Tulis dengan Huruf Arab dan Latin

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) inilah yang membuat musim hujan 2022/2023 di Indonesia datang lebih awal daripada tahun-tahun sebelumnya

“Kombinasi dari kedua fenomena tersebut (La Nina dan IOD Negatif) diprakirakan akan berkontribusi pada meningkatnya curah hujan di Indonesia,” jelas dia dalam keterangan tertulisnya di situs resmi BMKG, yang dikutip Media Blora pada Minggu, 27 November 2022.

Selanjutnya disampaikan, dari total 699 ZOM (zona musim) di Indonesia, sebanyak 175 ZOM (25,03 persen) akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2022, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

BMKG juga memprakirakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia terjadi di bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.

“Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim hujan di bulan Desember-Januari,” ujar Dwikorita Karnawati Kepala BMKG.

BMKG juga menambahkan Fenomena La Nina diperkirakan akan melemah menuju netral pada periode Desember 2022 sampai Januari 2023.

Baca Juga: Musim Hujan Hampir Tiba, Jangan Lakukan Hal Ini Ketika Petir Sedang Menyambar

Sedangkan Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) kemungkinan akan tetap negatif sampai November 2022. Biasanya kombinasi dari dua fenomena La Nina dan IOD Negatif akan meningkatkan curah hujan di Indonesia.

Berikut disampaikan berdasarkan data terupdate, pembaharuan zona musim yang dilakukan BMKG mencatatkan: 

  1. Terdapat sekitar 699 Zona Musim dengan jumlah 583 ZOM yang memiliki dua musim atau lebih (sebelumnya hanya disebut ZOM saja), dan 116 ZOM yang memiliki satu musim (sebelumnya disebut NONZOM). 
  2. ZOM9120 tersebar di wilayah: - Sumatera 156 ZOM- Jawa 193 ZOM- Kalimantan 67 ZOM- Bali 20 ZOM- Nusa Tenggara Barat 27 ZOM- Nusa Tenggara Timur 28 ZOM- Sulawesi 104 ZOM- Maluku 40 ZOM- Papua 64 ZOM
  3. Dari total 699 ZOM di Indonesia, sebanyak 114 ZOM (16,31%) diprakirakan akan mengawali Musim hujan bulan September 2022, meliputi: - Sumatera- Jawa- Kalimantan- Bali- Sulawesi- Maluku- Papua
  4. Dari total 699 ZOM di Indonesia, sebanyak 175 ZOM (25,03%) akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2022, meliputi:- Sumatra- Jawa- Kalimantan- Bali- Nusa Tenggara- Sulawesi- Maluku- Papua
  5. Dari total 600 ZOM di Indonesia, sebanyak 128 ZOM (18,31%) akan memasuki Musim Hujan pada bulan November 2022, meliputi:- Sumatera- Jawa- Bali- Nusa Tenggara- Sulawesi- Maluku- Papua
  6. Untuk ZOM lainnya, awal Musim Hujan tersebar pada bulan Juli - Agustus 2022, Desember 2022 serta Januari - Mei 2023.

Baca Juga: Bagaiman Mengatasi Rasa Kecewa yang Kita Alami? Temukan Jawabannya Pada Diri Sendiri

Berdasarkan penjelasan BMKG, maka dapat dipahami tentang musim hujan 2022 yang datang lebih awal yang terjadi di Indonesia.***

Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah