MEDIA BLORA – Jum’at, 14 Januari 2021, 12:06 WIB . Pak Sarpo, kakek dari Nur hayati generasi pertama yang berjualan sate.
Sempat menjadi penjahit di dukuh Jatilawang Desa Pucakwangi saat muda. Hasilnya nihil, ia tetap hidup kekurangan. Padahal ia punya istri dan anak yang harus dihidupi.
Suatu hari berinisiatif berjualan sate kambing dan Gulai di Pasar lama Pucakwangi yang sekarang letaknya pindah di samping lapangan sepakbola desa Pucakwangi.
Ia pun mencoba membuka usaha sebagai tukang sate dan gulai, beliau memulai usaha tahun 1964.
Baca Juga: Tips Tubuh Tetap Fit Saat Musim Pancaroba, lakukan Hal Ini agar Tetap Sehat
"Modalnya Rp 50.000 seharga satu ekor kambing usia 6 bulan. Kakek punya mimpi, anak saya semua harus lebih sukses dari saya” kata Nur hayati yang merupakan generasi ke tiga penerus usaha jualan Sate Kambing dan gulai di daerah Pucakwangi.
"Intinya sabar, kalau dikasih cobaan sama Tuhan, sabar," Kata Mbak Nur panggilan akrab Nur Hayati.
Setelah puluhan tahun membangun usaha, Pak Sarpo pun sukses. Dari kios kecil, kini ia menjual sate dan tongseng di warung makan permanen di Jalan raya Pucakwangi- Juana km 1, tepatnya di samping kanan masjid besar Pucakwangi.
Dari PNS, pegawai swasta, hingga Masyarakat sekitar sampai mampir ke rumah makan untuk mencicipi masakan Satenya yang unik.
Seiring berjalannya waktu Pak Sarpo meninggal dan usahanya diteruskan oleh oleh putranya yang bernama Purnomo.
Ketika pak Purnomo pun akhirnya meninggal, akhirnya mbak Nur yang melanjutkan usaha warisan jualan Sate dari kakeknya itu.
Di balik kesuksesan yang diraih, mbak Nur sudah puas. "Kalau kata orang Jawa tak ngoyo. Kalau dulu saat kakek jualan dan belum punya langganan banyak memang agak susah.
Tapi seiring berjalannya waktu usaha ini pun semakin ramai. Kini Mbak nur tinggal meneruskan usaha tersebut karena sudah mendapatkan langganan turun temurun dari kakeknya. Jadi sekarang lebih santai.
Baca Juga: Sayangi Kesehatan ginjal Kamu: Segera Hindari 5 Kebiasaan yang dapat Merusak Ginjal
"Memang paling enak jualan sate, ngipas-ngipas pengunjung datang sendiri," canda Mbak Nur.
Bagi dia kesuksesannya sekarang berkat jerih payah kakeknya dulu berjualan. "Modalnya itu jujur, konsisten dengan rasanya, ramah terhadap pelanggan,perbanyak teman, dan percaya padanya," kata mbak Nur yang ditemui di Kedai Sate kambing miliknya itu , Jum’at, 14 Januari 2021
Sate Kambing Pak Sarpo buka tiap hari dari pukul 09.00 sampai pukul 21.00 WIB. Selain sate dan Gulai, warungi Makan Sate Kambing Pak Sarpo juga menjajakan Sate Ayam.
Menu ini tergolong baru di kedai makan sate ini. Harga seporsi sate kambing Rp27.000 dan gulai kambing dibanderol Rp 15.000 sedangkan nasi dan minuman dibanderol Rp 5.000.sedangkan untuk Sate ayam seharga Rp15.000.
Jika berkunjung ke pucakwangi atau sekedar lewat. Jangan lupa mampir dan mencicipi sate kambing pak Sarpo yang terkenal enaknya. ***