Pisang, Oats atau Gandum Merupaka Makanan dengan Karbohidrat Tinggi, Bisa Cegah Kolesterol

30 Desember 2021, 10:47 WIB
Pisang, Oats atau Gandum Merupaka Makanan dengan Karbohidrat Tinggi, Bisa Cegah Kolesterol /Foodie Factor/pexels.com/@foodie-factor-162291

MEDIA BLORA - Oat atau Gandum adalah biji-bijian yang sangat sehat dan sumber banyak vitamin, mineral, dan antioksidan.

Oat atau Gandum mentah mengandung 70% karbohidrat. Satu porsi 1 cangkir (81 gram) mengandung 54 gram karbohidrat, termasuk 8 gram serat.

Kandungan nutrisi Oats sangat tinggi dalam jenis serat tertentu yang disebut Oat beta glucan.

Baca Juga: Manfaat Vitamin C yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Menurunkan Resiko Penyakit Jantung

Oat atau Gandum juga merupakan sumber protein yang relatif baik dan mengandung lebih banyak protein daripada kebanyakan biji-bijian.

Penelitian menunjukkan bahwa makan gandum dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol.

Makan gandum juga dapat menurunkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2.

Selain itu, oat sangat mengenyangkan, yang dapat membantu mendukung manajemen berat badan yang sehat.

Lalu, Pisang adalah buah populer yang suka digunakan orang dalam berbagai resep.

Satu pisang besar (136 gram) mengandung sekitar 31 gram karbohidrat, baik dalam bentuk pati atau gula.

Baca Juga: Ini Adalah Manfaat Vitamin C bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Jantung

Pisang juga tinggi potasium dan vitamin B6 dan C, dan mengandung beberapa senyawa tanaman yang bermanfaat.

Berkat kandungan potasiumnya yang tinggi, pisang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

Pisang hijau mentah memiliki kandungan pati yang lebih tinggi. Ini berubah menjadi gula alami saat pisang matang, berubah menjadi kuning dalam prosesnya.

Dengan demikian, Anda akan cenderung mendapatkan lebih banyak pati dan lebih sedikit gula jika Anda makan pisang saat kurang matang.

Pisang mentah dan kurang matang juga mengandung pati dan pektin resisten dalam jumlah yang layak, yang keduanya mendukung kesehatan pencernaan dan menyediakan bahan bakar untuk bakteri menguntungkan di usus.

Editor: Moch Eko Ridwan

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler