“Sesuatu yang hamba yakin belum pernah terlintas di dalam benak Paduka yang mulia,” kata Abu Nawas meyakinkan.
“Kalau begitu cepatlah ajak aku ke sana untuk menyaksikannya,” kata Baginda Raja Harun Al-Rasyid tanpa rasa curiga sedikit pun.
“Tetapi Baginda ,” kata Abu Nawas sengaja tidak melanjutkan kalimatnya.
“Tetapi apa?” tanya Baginda Raja Harun Al-Rasyid tidak sabar.
“Bila Baginda tidak menyamar sebagai rakyat biasa maka pasti nanti orang-orang akan banyak yang ikut menyaksikan benda ajaib itu,” kata Abu Nawas.
Karena begitu besar keingintahuan Baginda Raja Harun Al-Rasyid, maka beliau bersedia menyamar sebagai rakyat biasa seperti yang diusulkan Abu Nawas.
Kemudian Abu Nawas dan Baginda Raja Harun Al-Rasyid berangkat menuju ke sebuah hutan.
Setibanya di hutan Abu Nawas mengajak Baginda Raja Harun Al-Rasyid mendekati sebuah pohon yang rindang dan memohon Baginda Raja menunggu di situ.
Sementara itu Abu Nawas menemui seorang Badui yang pekerjaannya menjual budak.