Sudah 6 Anak Meninggaal Dugaan Hepatitis Akut Misterius, Mulai dari DKI Jakarta Hingga Bangka Belitung

11 Mei 2022, 08:42 WIB
Ilustrasi. Kasus meninggal dugaan penyakit hepatitis akut misterius bertmbah menjadi 6 orang /Pixabay/Parentingupstream/

MEDIA BLORA - Bertambah enam anak meninggal diduga terinfeksi hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.

Kematian terjadi di DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Kematian terakhir adalah anak laki-laki berusia 2 tahun di Medan, Sumatera Utara dan bayi berusia 2 bulan di Solok, Sumatera Barat.

Secara khusus, 3 kematian dilaporkan di Jakarta, 1 di Tulungagung, Jawa Timur, 1 di Sumatera Utara dan 1 di Sumatera Barat.

Baca Juga: Kabar Baik, Seluruh Biaya Perawatan Penderita Wabah Penyakit Hepatitis Akan Ditanggung Oleh BPJS Kesehatan

Sejak deteksi pertama pada 27 April 2022, hingga 15 kasus telah dilaporkan di berbagai provinsi.

Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber, Kasus Hepatitis akut yang misterius ini mulai dari DKI Jakarta sampai Kepulauan Bangka Belitung.

Gejala yang di alami anak yang dicurigai menderita hepatitis biasanya serupa.

Gejala penyakit kuning, demam, diare, urin lebih pekat, dan wajah pucat.

“Usianya 1-17 tahun ya, dari berbagai provinsi. DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kepulauan Babilonia, dan Jawa Timur,” kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi.

Dari 15 kasus tersebut, empat di antaranya masuk klasifikasi tertunda karena telah melewati serangkaian tes, seperti hepatitis A, B, C, D, E dan adenovirus.

Hasil tes hepatitis E dan adenovirus baru bisa diketahui hingga dua minggu setelah tes.

Baca Juga: Jangan Panik Jika Anak Mengalami Gejala Hepatitis Misterius, Lakukan Pertolongan Pertama Seperti Berikut

“Mereka semua dirawat di rumah sakit. Ada yang dirawat di rumah sakit biasa, ada yang dirawat intensif," kata Nadia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan bahwa virus hepatitis akut ini ditularkan melalui konsumsi makanan yang melewati mulut.

Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan seperti rajin mencuci tangan dan pola hidup bersih dan sehat.

"Jadi kalau kita rajin cuci tangan, kita urus anak-anak kita," kata Budi dalam keterangan tertulis.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi dan berdiskusi dengan WHO dan beberapa negara Eropa untuk mengetahui penyebab penyakit misterius ini.

“Intinya belum 100 persen jelas virus mana yang menyebabkan hepatitis akut ini.

Baca Juga: Tetap Waspada, Wabah Hepatitis Akut yang Menyarang Anak-anak Bisa Menyebabkan Peradangan Hati Parah

Penelitian ini dilakukan secara bersama-sama agar penyakit tersebut dapat dikenali dengan cepat,” jelas Budi.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Tags

Terkini

Terpopuler