Beberapa orang yang mengalami penyakit ini harus waspada terhadap overdosis jahe, dan jika Anda termasuk dalam kategori ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli medis untuk dosis yang tepat untuk mencegah komplikasi.
1. Seseorang dengan Gangguan Ginjal
Jahe secara signifikan memiliki efek renoprotektif karena aktivitas antioksidannya. Namun, jahe mengandung senyawa bernama 'kreatinin' dan kadarnya yang tinggi dalam darah.
Hal ini memicu gangguan ginjal yang parah seperti penyakit ginjal kronis.
Baca Juga: Jelang Kurban, Peternak Dihadapkan Adanya Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan Ternak Ruminansia
- Seseorang dengan Batu empedu
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat meningkatkan sekresi empedu dan menyebabkan pembentukan batu kandung empedu.
Cairan empedu memainkan peran penting dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Namun, konsumsi jahe yang berlebihan dapat merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak cairan empedu dan mempercepat pembentukan batu kandung empedu.
Baca Juga: Ternyata Kacang Tanah Sangat Baik untuk Penderita Asam Urat, Ini Penjelasan Ahli Gizi
- Seseorang dengan Gangguan Darah
Jahe mengandung garam bernama salisilat yang berfungsi sebagai pereda nyeri, terutama bagi penderita osteoarthritis. Ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan aliran ke organ.
Namun, orang yang sedang menjalani pengobatan pengencer darah atau pembekuan darah, atau mereka yang menderita hemofilia, harus menghindari jahe karena dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan.