MEDIA BLORA - Minuman dingin saat berbuka puasa sering sulit untuk dihindari. Minuman seperti es buah, es teh, es sirup, atau minuman dingin lainnya tampaknya menyegarkan dan menggiurkan, namun berdampak buruk.
Minum minuman yang dingin saat berbuka puasa merupakan hal yang lazim dilakukan bagi sebagian besar orang. Tidak banyak yang memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan dari hal ini.
Baca Juga: Cara Jaga Kesehatan Saat Menjalani Puasa Ramadhan di Musim Hujan
Mengkonsumsi minuman dingin saat berbuka puasa dapat memberikan sensasi kesegaran dan mengembalikan kelembapan tubuh setelah lebih dari 12 jam tanpa asupan cairan yang cukup.
Walau demikian, mengkonsumsi minuman dingin secara langsung saat berbuka puasa bisa menimbulkan sejumlah dampak buruk bagi kesehatan.
Minuman yang terlalu dingin dapat memperlambat kerja lambung karena harus menyesuaikan suhunya dengan suhu tubuh.
Pada saat meminum air dingin saat berbuka puasa, lambung pasti akan terkejut karena tiba-tiba menerima sesuatu yang dingin setelah periode puasa yang panjang.
Selain itu, beberapa dampak buruk lainnya juga bisa muncul akibat berbuka puasa dengan meminum air dingin, seperti:
Radang Tenggorokan
Mengkonsumsi air dingin saat perut dalam keadaan kosong dan melakukannya secara teratur dapat mengakibatkan radang tenggorokan dan hidung tersumbat.
Bahkan, konsumsi berulang air dingin ini dapat menyebabkan penumpukan lendir berlebih di membran mukosa saluran pernapasan.
Terjadi Gangguan Pencernaan
Minuman dingin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga mengganggu proses pencernaan. Fenomena ini juga menghambat kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi selama pencernaan.
Dengan suhu tubuh normal berada pada 37 °C, mengonsumsi minuman dengan suhu yang sangat rendah akan mendorong tubuh untuk menggunakan energi tambahan guna menyesuaikan suhu tersebut.
Energi ekstra ini kemudian dialihkan untuk mengatur suhu tubuh dalam proses pencernaan serta penyerapan nutrisi.
Dapat Melemahkan Detak Jantung
Minum air dingin dapat memengaruhi penurunan detak jantung. Konsumsi air dingin dapat merangsang saraf vagus, yaitu bagian penting dari sistem saraf otonom tubuh, yang memediasi penurunan denyut jantung.
Saat meminum air dingin, suhu air yang rendahmenstimulasi saraf, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penurunan detak jantung.
Karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi air dingin secara berlebihan saat berbuka puasa atau saat tubuh dalam keadaan lemah.
Menyebabkan Kepala Sakit
Nyeri kepala seperti migrain dapat muncul ketika mengkonsumsi minuman dingin saat berbuka puasa, yang awalnya perut kosong.
Mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin, hal ini dapat membuat kepala dan otak terasa membeku, yang sering disebut sebagai brain freeze.
Brain freeze ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di sekitar kepala secara tiba-tiba, yang akhirnya mengakibatkan nyeri kepala.
Penyerapan Makanan ke Lambung Lambat
Meminum air dingin saat perut dalam keadaan kosong dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai akalasia.
Akalasia merupakan suatu kondisi di mana kemampuan tubuh untuk mengalirkan makanan melalui kerongkongan dan menuju lambung menjadi terbatas.
Hal ini menghambat laju penyerapan makanan ke dalam lambung sehingga akan berdampak pada gangguan di lambung yang menjadikan tidak nyamannya tubuh.
Setelah mengetahui dampak yang muncul ketika mengkonsumsi saat perut kosong, maka ada baiknya menghindarinya. Sebaiknya mulailah berbuka puasa dengan air mineral atau air hangat.***