Kemenag Umumkan Haji 2021 Batal Habiskan Rp21,7 Miliar, Menag Yaqut Ditanya DPR

- 1 September 2021, 16:11 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas /Kementerian Agama/

MEDIA BLORA - Kementrian Agama (Kemenag) jadi sorotan soal penggunaan anggran senialai Rp21,7 Miliar. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas disebut-sebut mengetahui penggunaan anggaran tersebut.

Penggunaan anggaran yang jumlahnya mencapai Rp21,7 miliar tersebut, disebut-sebut hanya untuk sekadar mengumumkan pembatalan haji 2021.

Achmad sebagai salah satu Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Demokrat, merasa heran atas penggunaan anggaran sebesar itu.

Baca Juga: Izinkan PTM Terbatas di Satuan Pendidikan di Bawahnya, Menag Yaqut: Maksimal 50 persen

Kata achmad pemberitaan sudah cukup memeberi informasi jika pelaksanaan ibadah haji 2021 batal.

Seperti dilansir MEDIA BLORA dari pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul Menag Yaqut Ditanya DPR, kok Bisa Kemenag Habiskan Rp21,7 Miliar Sekadar Umumkan Haji 2021 Batal.

Kemenang menyebut jika anggaran hingga Rp21 miliar itu untuk program diseminasi atau menyampaikan informasi terkait pembatalan keberangkatan jemaah haji 2021.

Dalam rapat bersama, Achmad mempertanyakan pada Menag Gus Yaqut terkait penggunaan anggaran tersebut pada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 30 Agustus 2021.

Achmad menanyakan untuk apa penggunaan puluhan miliar, padahal masyarakat luas sudah tahu pemberangkatan haji batal.

Baca Juga: Terkait Pandemi Tujuan Menag Yaqut Cholil Qoumas Kunjungi Kabupaten Blora

"Saya yakin seluruh calon jemaah dan masyarakat Indonesia sudah tahu pembatalan haji ini. Kok ada anggaran untuk menyampaikan ke masyarakat Rp21 miliar gitu," kata Achmad.

Dalam presentasi yang diutarakan Menag Yaqut, tercatat Rp21,7 miliar untuk diseminasi terkait pembatalan keberangkatan jemaah haji 2021.

Achmad lantas menilai, jika anggaran tersebut lebih berharga jika dialokasikan ke program lainnya.

Baca Juga: Kewajiban Seragam Sekolah di Bawah Kewenangan Pemprov Jateng, Ganjar: Sekolah Nggak Usah Memaksakan

Apalagi saat ini masyarakat sedang kesusahan meladeni pandemi COVID-19 di Indonesia yang belum tahu kapan selesainya.

Dia mengatakan, sebagai menteri Gus Yaqut seharunya bisa mengalokasikan anggaran sebesar itu pada yang lebih penting.

Misal, kata dia, untuk madrasah, pondok pesantren, hingga menambah sumber daya manusia (SDM) penyuluh keagamaan dan KUA di bawah Kementerian Agama.

"Kok enggak ini yang dikejar? Peningkatan SDM-nya. Ini kan 21 miliar. Cuma buat menyampaikan ke masyarakat batal haji. Masyarakat juga udah tahu batal ini, barang ini," ujarnya.*** (Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat)

Editor: Moch Eko Ridwan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x