Big Data 110 juta Orang Ingin Pemilu 2024 di Tunda, La Nyalla: Luhut itu Bohong

- 16 April 2022, 16:01 WIB
 big data 110 juta orang ingin pemilu 2024 di tunda, La Nyalla: Luhut bohong.
big data 110 juta orang ingin pemilu 2024 di tunda, La Nyalla: Luhut bohong. /Pixabay/geralt

MEDIA BLORA - Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyebutkan bahwa klaim dari Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan terkait big data 110 juta orang ingin penundaan Pemilu 2024 adalah bohong.

“Saya sudah sampaikan bahwa Luhut itu bohong," tegas La Nyalla, Kamis, 14 April 2022.

Kebohongan itu sudah diketahui oleh La Nyalla, karena pihak DPD sudah menggunakan big data selama dua tahun terakhir ini untuk memantau isu mengenai sosial dan politik.

Baca Juga: Amien Rais Peringatkan Jokowi dan Luhut Terkait Aksi Demo Mahasiswa 11 April 2022

Yang di pantau oleh DPD meliputi, soal pandemi, kenaikan harga minyak goreng, sampai isu penundaan pemilu.

Namun, DPD mengaku tidak ada big data seperti yang diungkapkan oleh Luhut Binsar Panjaitan.

Pihak DPD sendiri menggunakan data dari Evello yang menganalisis data-data dari pengguna media sosial, seperti Instagram, TikTok, YouTube, Twitter.

Di kesempatan yang sama, Creator Big Data Evello, Dudi Rudianto menjelaskan soal big data yang dimilikinya.

Dalam penjelasannya, Dudi menjelaskan bahwa klaim big data soal pemilu pertama kali digaungkan oleh Ketua Umum PKB yaitu Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Halaman:

Editor: Moh. Ali Ridlo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah