Profil Dan Biodata KH Dimyati Rois, Musytasyar PBNU Sosok Pencetak Santri Unggul

- 11 Juni 2022, 05:50 WIB
Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois
Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois /Pikiran-Rakyat.com/

MEDIA BLORA - Mustasyar Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois wafat di RS Telogorejo, Semarang, Jumat, 10 Juni 2022 pukul 01.13 WIB.

Kabar duka wafatnya KH Dimyati Rois disampaikan DPP PKB melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka, @dpp_pkb.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Keluarga Besar Partai Kebangkitan Bangsa mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya KH. Dimyati Rois (Ketua dewan Syura DPP PKB dan Mustasyar PBNU) pada hari Jumat 10 Juni 2022," demikian keterangan yang tertulis diakun tersebut.

KH Dimyati Rois meninggal pada usia 77 tahun. Almarhum rencananya akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2 di Srogo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Baca Juga: Musytasyar PBNU KH Dimyati Rois Wafat, Indonesia Kehilangan Tokoh Bangsa

Profil KH Dimyati Rois

KH Dimyati Rois lahir di Bulakamba, Brebes pada 5 Juni 1945. Ia merupakan putra kelima dari sepuluh bersaudara dari pasangan KH Rois dan Nyai Djusminah.

Pendidikan agama KH Dimyati Rois dimulai dengan menempuh pendidikan di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal.

Proses mencari ilmu di Pondok Pesantren APIK itu dijalani selama lima belas tahun.

Setelah itu, KH Dimyati Rois meneruskan pendidikannya dengan berguru kepada KH Mahrus Aly di Ponpes Lirboyo, Kediri.

Kemudian KH Dimyati Rois berguru kepada Mbah Imam di Rembang, tepatnya di Pondok Pesantren Sarang.

Meskipun KH Dimyati Rois berasal dari Brebes, Ia bertahan di Kendal, setelah menjadi menantu dari tokoh masyarakat Kaliwungu yakni KH Ibadullah Irfan.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap 3 Jenis Makanan Sehat, Baik Dikonsumsi Setiap Hari

KH Dimyati Rois menikah dengan Hj. To'ah pada 1 Januari 1978 putri tunggal KH Ibadullah Irfan. Hasil pernikahan tersebut ia dikarunia sepuluh orang anak.

KH Dimyati Rois mendirikan pesantren Al-Fadlu wal Fadilah pada tahun 1985 di Kaliwungu.

Di pesantren tersebut, KH Dimyati Rois menjadi pengasuh para santri yang datang dari berbagai penjuru Tanah Air.

Selain berkhidmat di dunia pendidikan KH Dimyati Rois juga dikenal sebagai orator yang handal dan mampu membius ribuan massa ketika berdakwah.

KH. Dimyati Rois dikenal sebagai sosok yang alim, sederhana, dan rendah hati. Ia juga tak pernah pilih-pilih ketika memenuhi undang.

Saat masyarakat meminta untuk diberi pengetahuan tentang agama, KH Dimyati Rois dengan setia selalu memenuhi undangan.

KH Dimyati Rois juga tak hanya dikenal sebagai kiai yang mengajarkan ilmu agama kepada para santrinya. Namun, kemampuan dalam berwirausaha juga diajarkan kepada para santri.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Rahasia Menjadi Haji Mabrur, Simak Penjelasannya

Adapun wirausaha yang kemudian ditekuni oleh KH Dimyati Rois, di antaranya adalah pertanian dan perikanan.

Ilmu wirausaha tersebut menjadi bekal para santri menjalani kehidupan, selain ilmu agama.

Menjadi Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA)

KH Dimyati Rois yang akrab disapa Abah Dim merupakan salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

Abah Dim terpilih menjadi salah satu dari sembilan anggota AHWA dalam Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama di Lampung pada 2021.

Posisi sebagai anggota AHWA juga sudah disandangnya sejak Muktamar NU ke-33 di Jombang pada 2015 lalu.

Saat ini, masyarakat NU kehilangan salah satu tokoh besar dengan berpulangnya Abah Dim pada Jumat dini hari.

Selain sebagai ulama dan wirausahawan, KH Dimyati Rois juga terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Resep Minuman Herbal Ala dr. Zaidul Akbar Cocok Untuk Mengatasi Asam Lambung

KH Dimyati Rois pernah menjadi pengurus DPW PPP Jawa Tengah, DPP PKB, dan DPP PKD.

Bahkan saat ini KH Dimyati Rois dipercaya sebagai ketua Dewan Syuro DPP PKB, menggantikan KH Aziz Manshur .***

 

Editor: Ahmat Arif Muzazin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah