Hubungan Badai Matahari, Kiamat Internet dan Fenomena Bulan Sabit, Berikut Penjelasanya

- 14 September 2021, 06:05 WIB
Ilustrasi badai matahari dan meteor.
Ilustrasi badai matahari dan meteor. /Pixabay/TBIT

MEDIA BLORA - Peringatkan bahwa badai matahari super yang terjadi sekali dalam sekitar satu abad, dapat membuat dunia ke dalam kiamat internet.

Hal ini diprediksi bisa membuat sebagian besar perangkat selular masyarakat offline selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Fenomena bulan sabit yang kian membesar diprediksi membuat kiamat internet tidak terjadi.

Gangguan pada magnetosfer Bumi yang disebabkan badai geomagnetik Matahari ini diketahui dapat menyebabkan kekacauan di Bumi.

Kekacauan di Bumi akibat Badai matahari ini terselamatkan dengan adanya fenomena bulan sabit yang membesar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 14 September 2021, Aquarius Sudah Saatnya, Pisces Luangkan Waktu Untuknya

Sebagimana dikutip MEDIA BLORA dari galamedia.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul ALHAMDULILLAH! Kiamat Internet Batal Terjadi, Badai Matahari Super Bisa Dibelokan Bulan Sabit.

Dilaporkan express.uk, badai Matahari yang dimulai sejak 28 Agustus 2021 lalu ini lahir dari suar yang berasal dari bintik Matahari yang dekat dengan Bumi.

Badai tersebut bergerak kian mendekat dengan kecepatan lebih dari 300 kilometer (km) per detik atau melebihi satu juta kilometer per jam.

Peneliti dari Space Weather, Dr Tony Philips mengungkapkan, kekacauan geomagnetik kecil kemungkinan terjadi ketika aliran angin Matahari menghantam medan magnet Bumi dan bisa menyebabkan Kiamat internet.

"Material gas mengalir dari lubang selatan di atmosfer Matahari. Namun bulan sabit yang membesar kemungkinan tidak akan mengganggu aurora lintang tinggi," ungkaonya.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ciptakan Kaus untuk Memperlancar Produksi ASI

Saat magnetosfer dibombardir oleh badai Matahari, cahaya biru yang menakjubkan dapat muncul saat lapisan atmosfer itu membelokkan partikel tersebut.

Sebuah pernyataan di situs web SWPC menyatakan bahwa fenomena yang dikenal sebagai Corona Mass Ejection (CME) diperkirakan telah mencapai Bumi.

CME, juga disebut sebagai badai geomagnetik, ditempatkan pada skala 1 hingga 5 di mana 1 adalah yang terlemah dan 5 yang paling berpotensi menyebabkan kerusakan.

Associate Professor dari Institute of Disaster Risk and Reduction, Dr. Robert Wicks sebelumnya mengatakan badai geomagnetik dapat menyebabkan gangguan pasokan listrik.

Baca Juga: Erupsi Gunung Krakatau Tahun 1883, Sebabkan Tsunami Sampai di Pantai Jakarta

"Jika ada badai geomagnetik yang cukup besar untuk memutus pasokan energi di Inggris, itu berarti radiasi di luar angkasa sangat buruk," kata dia.

"Kondisi itu akan menyebabkan satelit rusak atau tidak dapat beroperasi dalam jangka waktu tertentu dimana komunikasi satelit, GPS dan prakiraan cuaca akan berisiko terganggu," jelasnya.*** (Dicky Aditya/Galamedia)

Editor: Moch Eko Ridwan

Sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah