Pasalnya, gadis itu diketahui telah melahirkan seorang bayi dan tidak diketahui siapa yang menanam benih di dalam rahimnya.
Ironisnya, sejak terungkap melahirkan bayi di Puskesmas sekitar dua minggu lalu, keluarga dan siswi tersebut tiba-tiba cenderung tertutup.
Ketika orang-orang ditekan untuk mengidentifikasi pelaku, siswa dan keluarganya cenderung menutupinya dan muncul di bawah tekanan.
Kasus ini baru terungkap setelah tersiar kabar dan Muspika akhirnya turun tangan.
Kasus ini akhirnya terbongkar setelah mahasiswi tersebut akhirnya menjelaskan bahwa dirinya hanya berhubungan seks dengan Pak Bayan.
Baru kemudian kepala dusun itu mengakui dan setuju untuk bertanggung jawab atas pernikahan tersebut.***