"Karena selama ini, Jatim menjadi penentu kemenangan capres," kata Djayadi.
Djayadi menjelaskan, bahwa dengan adanya sosok figur Khofifah yang merupakan representasi dari NU.
Menurut Djayadi besar kemungkinan membuat suara Nahdliyyin ikut mengalir ke Prabowo.
Selain itu, menurut Djayadi, Khofifah mempunyai nilai plus lagi yakni menjabat sebagai ketua umum PP Muslimat NU dan salah seorang Ketua PBNU.
Saat ini, secara individu, Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan itu berada di peringkat kedua.
Prabowo berada di bawah Gubernur Jawa Tengah yaitu Ganjar Pranowo.
Tetapi, Ketua Umun Partai Gerindra itu ada di atas Khofifah yang menempati posisi ketiga.
Sementara untuk rincian elektabilitas Capres di Jatim, Ganjar Pranowo meraih 22,5 persen, Prabowo Subianto 20,2 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 10,6 persen.
Sedangkan, nama-nama seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Muhaimin Iskandar, hingga Airlangga Hartarto ada di luar tiga besar untuk elektabilitas Capres di Jatim.
"Hasil survei kami, di Jatim bakal terjadi pertarungan sengit antara Prabowo dan Ganjar. Apalagi, Prabowo sudah dua kali Capres, dan di Jatim suaranya relatif tinggi khususnya di Tapal Kuda dan Madura," kata Djayadi.***