Masalahnya, terkadang konten dari hal-hal tersebut bersifat negatif.
Misalnya, ada berita yang berisi berita buruk, atau ada berita yang membuat kita tidak bahagia, seperti kehilangan tim sepak bola yang kita dukung.
Ini segera memperburuk suasana hati kita dan pada akhirnya meningkatkan risiko mengembangkan stres.
Sebuah studi yang dilakukan di University of Gothenburg, Swedia, menemukan bahwa selama periode satu tahun, sesorang yang berusia 20-an selalu memeriksa ponsel mereka setelah bangun di pagi hari cenderung memiliki peningkatan risiko depresi yang signifikan.
Studi lain yang dilakukan di University of British Columbia juga menemukan bahwa semakin sedikit kita melihat ponsel setelah bangun tidur, semakin rendah risiko stres kita.
Sering membuat keputusan yang buruk
Terkadang kita memeriksa media sosial segera setelah bangun tidur.
Meski menyenangkan, perasaan tidak nyaman bisa kita dapatkan ketika melihat foto-foto teman yang sedang berlibur atau bersenang-senang dengan orang lain.
Pakar kesehatan menyebut ini sebagai keadaan FOMO, atau takut ketinggalan.
Keadaan ini menyebabkan kita merasa sedih, ditinggalkan, atau tidak dapat memperoleh kesenangan yang dialami orang lain.